Bisnis.com, SOLO - Gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada hari Senin membuat mata dunia internasional terbuka lebar tentang betapa sulitnya mengirim bantuan ke Suriah.
Dilansir dari Washington Post, mengirim bantuan ke Suriah sangat rumit sejak perang saudara yang mencetus di negara tersebut pada tahun 2011.
Sejak perang saudara yang terjadi, setidaknya Suriah kini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah wilayah yang dikuasai pemerintah.
Kemudian bagian yang dikendalikan oleh pasukan Kurdi yang didukung AS, dan daerah yang dikuasai oposisi di barat laut di mana hampir dua pertiga dari 4,5 juta penduduknya telah mengungsi ke tempat lain.
Mengacu pada perang saudara tersebut, beberapa wilayah di negara ini sangat bergantung pada bantuan, bahkan sebelum gempa, ada setidaknya 4,1 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Dunia internasional pun tidak tinggal diam. Akan tetapi, segala bantuan yang dikirim ke Suriah terkendala oleh pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Suriah.
Baca Juga
Menurut laporan media AS tersebut, pemerintah Suriah melarang beberapa organisasi internasional untuk mengakses kawasan tersebut.
Selain itu, bantuan yang datang ke Suriah juga harus disetujui oleh pemerintah Turki, karena bantuan hanya bisa dikirimkan melalui penyeberangan Bab al-Hawa di perbatasan Turki.
Saat ini, setelah terjadi gempa, prbatasan Bab al-Hawa yang menjadi satu-satunya akses bantuan ke Suriah tertutup puing-puing dan reruntuhan.
Ini membuat sirkulasi bantuan oleh dunia internasional ke negara tersebut akan kembali terhambat.