Bisnis.com, JAKARTA - Hong Kong akan berhenti mewajibkan orang yang terinfeksi Covid-19 untuk melakukan isolasi, karena pemerintah berupaya untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (19/1/2023), pejabat pemerintahan John Lee memberitahu kepada anggota parlemen pada hari Kamis (19/1/2023), bahwa perintah isolasi akan dicabut mulai 30 Januari 2023.
Saat ini Hong Kong telah meninggalkan hampir semua pembatasan Covid-19 kecuali penggunaan masker. Antisipasi sedang dibangun mengenai kapan kota ini akan mencabut mandat penggunaan masker, agar seluruh aturan terkait Covid-19 benar-benar dihapuskan.
Kepala Kesehatan Lota Lo Chung Mau mengadakan konferensi pers pukul 16.00 waktu setempat, berdasarkan permintaan pemerintah, dalam pertemuan tersebut Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Chris Sun juga akan hadir.
John mengatakan bahwa penduduk Hong Kong memiliki kekebalan tubuh yang sangat baik dan Covid-19 akan dikelola seperti penyakit pernapasan pada umumnya.
"Pemahaman kami tentang Covid-19 dan cara menanganinya telah sangat ditingkatkan. Dampaknya, pendekatan manajemen pemerintah harus berubah." tuturnya.
Selain itu, media lokal melaporkan pemerintah kota berencana untuk mengakhiri kewajiban penggunaan masker pada bulan Maret atau April. Aturan penggunaan masker diberlakukan pada Juli 2020 dan kegagalan untuk memakainya di tempat umum dapat mengakibatkan denda HK $5.000 atau setara Rp9,6 juta.
Jhon menegaskan Hong Kong akan melakukan kampanye yang agresif untuk menunjukkan kekuatannya kepada dunia serta mengadakan serangkaian acara.
Meski demikian, Natixis SA memperkirakan ekonomi Hong Kong kehilangan potensi pertumbuhan sebesar US$27 miliar akibat dampak pandemi dan pembatasan Covid-19 yang ketat di kota ini.