Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Pemanfaatan Teknologi untuk Produksi Migas Dalam Negeri Itu Penting!

Teknologi dan digitalisasi menjadi penting dalam pengelolaan Blok Rokan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas).
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menanggapi pertanyaan awak media seusai meninjau produksi minyak dan gas bumi (migas) PT Pertamina Hulu Rokan Dumai di Kota Dumai, Riau, Kamis (5/1/2023)./Antara
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menanggapi pertanyaan awak media seusai meninjau produksi minyak dan gas bumi (migas) PT Pertamina Hulu Rokan Dumai di Kota Dumai, Riau, Kamis (5/1/2023)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam pengelolaan Blok Rokan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas).

Hal tersebut disampaikannya dalam keterangannya usai meninjau Kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai, Kota Dumai, Provinsi Riau, pada Kamis (5/1/2023).

“Yang pertama teknologi harus digunakan, digitalisasi harus juga digunakan untuk memonitor. Di sini saya lihat tadi sudah mulai pergerakan setiap alat-alat berat, alat pengeboran yang ada bisa dimonitor dengan monitor digital, ini yang baik,” katanya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (6/1/2023).

Kepala Negara menilai bahwa Pertamina memiliki peran penting dalam meningkatkan lifting minyak nasional karena memproduksi 70 persen minyak yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Presiden meminta agar nantinya pengelolaan yang telah dilakukan di Blok Rokan juga dapat diterapkan di Blok Mahakam.

“Kalau ini nanti berhasil, saya minta juga Blok Mahakam juga dikelola dengan manajemen yang sama karena tugas Pertamina yang memproduksi minyak 70 persen dari produksi yang ada di negara kita,” ucapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa saat ini PT Pertamina Hulu Rokan telah mulai mengembangkan digitalisasi dalam pengelolaan Blok Rokan.

“Kita semua ini mengembangkan digitalisasi, sehingga setiap aktivitas, setiap tahapan ini semuanya diatur secara digitalisasi online. Jadi kami bukan hanya memonitor data, tetapi melakukan proses-proses prediktif dan juga malah preskriptif. Jadi ketika kemudian ada sumur yang bermasalah harus melakukan pemeliharaan ini, kami mengetahui betul apa yang harus dilakukan,” kata Nicke.

Selain digitalisasi yang telah dilaksanakan, lebih lanjut, Nicke mengungkapkan bahwa ke depan pihaknya juga akan menerapkan penggunaan sejumlah teknologi baru yang belum pernah digunakan sebelumnya guna mendorong tingkat produksi migas.

“Jadi selain yang memang telah dilakukan sebelumnya seperti waterflood, steamflood, kita akan melakukan chemical EOR dan juga unconventional drilling yang ini kita yakini bisa memberikan cadangan yang akhirnya akan menjadi produksi yang besar,” imbuh Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper