Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Damaskus Tuntut PBB Hentikan Agresi Israel ke Suriah

Israel dituding telah memperluas daftar kejahatan perang yang telah dilakukannya terhadap Suriah.
Bendera Israel/Reuters
Bendera Israel/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Suriah mengatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus bereaksi terhadap serangan udara Israel di Suriah.

Kemenlu Suriah pada Senin (2/1/2023) juga meminta PBB untuk mengantisipasi terulangnya serangan Israel ke Suriah di masa depan.

Adapun Kemenlu Suriah dalam sebuah pesan ke Dewan Keamanan PBB menuntut untuk membawa Israel ke pengadilan atas serangan agresif baru pada Senin (2/1/2023), seperti dilansir dari TASS, Selasa (3/1/2023).

"Pada saat umat manusia yang cinta damai terus merayakan awal Tahun Baru, Israel melancarkan serangan rudal ke Bandara Internasional Damaskus," tertulis dalam pesan itu.

Setelah serangan rudal Israel menghantam Bandara Internasional Damaskus, akibatnya 2 tentara Suriah tewas dan terjadi kerusakan material, sehingga bandara tidak berfungsi untuk sementara.

Adapun dengan terjadinya serangan berbahaya tersebut, Israel telah memperluas daftar kejahatan perang yang telah dilakukannya terhadap Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

“Suriah mengutuk serangan rudal terhadap fasilitas infrastruktur sipil, yang membahayakan nyawa warga sipil tak berdosa dan mengganggu jalur udara,” tertulis dalam pesan itu.

Selain itu, pihak Damaskus menyebut tindakan agresif Israel tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan timbul ancaman bagi perdamaian.

"Damaskus menarik perhatian pada fakta bahwa tindakan agresif Israel merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan kawasan," tulis pesan itu.

Diketahui, bahwa Kementerian Transportasi Suriah telah melaporkan bahwa tim perbaikan berhasil menghilangkan sebagian dampak dari serangan rudal Israel di Bandara Internasional Damaskus.

"Ini memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan dalam mode normal," kata pihak kementerian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper