Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Covid-19 dan Pelonggaran di China Bikin Waswas, Negara Lain Perketat Perbatasan

Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan India melakukan pengetatan perbatasan masuk untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Pemerintah Kota Beijing mendorong perusahaan untuk merekrut lebih banyak kurir sembari memperluas daftar putih kurir dari 5.000 menjadi 40.000 orang selama dua pekan terakhir, di tengah upaya pengendalian Covid-19 di China./Antara
Pemerintah Kota Beijing mendorong perusahaan untuk merekrut lebih banyak kurir sembari memperluas daftar putih kurir dari 5.000 menjadi 40.000 orang selama dua pekan terakhir, di tengah upaya pengendalian Covid-19 di China./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak negara kini membatasi pendatang dari China guna mencegah penyebaran Covid-19, setelah Negeri Panda tersebut meninggalkan kebijakan Zero Covid dan akan membuka kembali perbatasannya pada awal tahun.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (28/12/2022), China sedang mengalami wabah Covid-19 terbesar di dunia, meningkatkan kekhawatiran di kalangan pejabat kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Otoritas kesehatan utama pemerintah mengatakan hampir 37 juta orang mungkin telah terinfeksi virus pada satu hari minggu lalu.

Bahkan, ketidakpastian atas skala infeksi tanpa angka resmi memicu kekhawatiran bahwa penyebaran virus yang cepat dapat menyebabkan munculnya varian baru.

Jepang akan mewajibkan tes Covid-19 dengan hasil negatif bagi mereka yang baru datang dari China dalam periode tujuh hari, sementara mereka yang dites positif harus menjalani karantina selama seminggu.

Awal pekan ini, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan ada perbedaan besar dalam informasi yang keluar dari China sehingga memicu kekhawatiran yang semakin besar.

Sedangkan, AS masih mempertimbangkan langkah-langkah serupa, sebagai cara untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Kata para pejabat tindakan pencegahan perjalanan AS yang baru didasarkan pada konsultasi dengan pakar kesehatan masyarakat dan mitra internasional. Pasalnya, diskusi tersebut telah didorong sebagian oleh kekhawatiran atas rendahnya transparansi data pemerintah China atas infeksi Covid-19.

Para ahli kesehatan mengatakan mereka khawatir bahwa penyebaran virus yang tidak terkendali dapat melahirkan varian baru yang berbahaya untuk pertama kalinya sejak varian omicron menyebabkan lonjakan infeksi lebih dari setahun yang lalu.

Malaysia juga telah memberlakukan langkah-langkah pelacakan dan pengawasan baru. India memulai pengujian acak terhadap sekitar 2 persen penumpang yang tiba dari negara lain di semua bandara internasional seminggu yang lalu untuk meminimalkan risiko varian baru yang masuk ke negara tersebut.

Selain itu, Administrasi Imigrasi Nasional mengungkapkan China akan mulai mengeluarkan paspor baru dan izin perjalanan Hong Kong untuk penduduk dari China daratan. Pos pemeriksaan ekspres di perbatasan dengan Hong Kong dan Makau akan dilanjutkan, sementara aplikasi oleh orang asing untuk memperpanjang atau memperbarui visa juga akan dimulai kembali sebagai bagian dari pelonggaran langkah-langkah pada 8 Januari.

Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID) mengungkapkan China telah meningkatkan pengawasannya di tengah wabah yang sedang berlangsung. Semua urutan yang dibagikan oleh otoritas kesehatan China menunjukkan bahwa virus yang memicu wabah nasional besar-besaran sangat mirip dengan varian yang beredar yang ditemukan di seluruh dunia sejak Juli.

Dalam kesempatan lain, Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia Lu Kang mengungkapkan setiap kebijakan umum yang diambil pasti akan berpengaruh pada efektivitas dan efisiensi, sehingga sejak awal pandemi China lebih mengutamakan kenyamanan dan keselamatan rakyatnya.

Meski demikian, Dubes menjanjikan bahwa pelancong asal China akan segera kembali ke Indonesia setelah adanya pembukaan perbatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper