Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemberhentian PPKM, Ma'ruf Amin: Tunggu Setelah Nataru 2023

Maruf Amin memastikan bahwa keputusan menghentikan PPKM masih mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 setelah Nataru 2023.
Warga duduk-duduk dan berbincang di kawasan Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (14/7/2022). Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan masyarakat yang duduk-duduk dan berkumpul di kawasan tersebut diatas pukul 22.00 WIB, sesuai ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1./Antara
Warga duduk-duduk dan berbincang di kawasan Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (14/7/2022). Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan masyarakat yang duduk-duduk dan berkumpul di kawasan tersebut diatas pukul 22.00 WIB, sesuai ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin memastikan bahwa keputusan menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 setelah libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Menurutnya, apabila situasi pandemi setelah Nataru relatif tetap landai, maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dapat dihentikan.

"Kami [pemerintah] masih lihat dampak daripada Natal dan Tahun Baru ini dampaknya seperti apa, itu nanti akan jadi ukurannya. Artinya, kalau itu keadaannya masih tetap landai saya kira kita sudah bisa masuk kepada mengehentikan PPKM," katanya kepada wartawan usai membuka Konferensi Islam Tingkat Asean Ke-2 di Hotel Hilton, Badung, Nusa Dua, Bali, Kamis (22/12/2022).

Lebih lanjut, Ma'ruf melanjutkan, bahwa meskipun angka kasus Covid-19 yang terus turun meningkatkan sinyal untuk mencabut PPKM agar masyarakat dapat beraktivitas normal seperti sebelum pandemi, tetapi segala keputusan perlu dilakukan secara hati-hati.

Tidak hanya itu, orang nomor dua di Indonesia ini juga mengingkatkan masyarakat agar tetap waspada di tengah munculnya rencana menghentikan PPKM, karena kasus Covid-19 di China sedang melonjak.

"Berdasarkan beberapa analisa dari para ilmuwan ahli tetap waspada, karena sekarang di China naik, jangan sampai naik di China itu kemudian berdampak pada kita," ujarnya.

Alhasil, Ma’ruf pun mengimbau masyarakat untuk segera mengikuti vaksinasi agar memiliki kekebalan terhadap Covid-19.

"Kita artinya sudah tidak berpengaruh lagi karena sudah memiliki booster supaya kita memiliki kekebalan, itu yang kita terus lakukan dan waspada," pungkas Ma'ruf.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah kemungkinan akan keluar dari pandemi Covid-19. Dia bahkan mengatakan bakal menghentikan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia atau PPKM.

Pernyataan tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan kata sambutan di acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz-Charlton, Jakarta pada Rabu (22/12/2022).

"Mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB dan PPKM kita. Perjalanan seperti itu harus kita ingat, betapa sangat sulit," kata Jokowi disambut tepuk tangan dari para hadiri. 

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan 1.297 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa (20/12/2022). Kemudian, pada Rabu (21/12) ada sedikit penurunan kasus yaitu 1.123 kasus konfirmasi. Adapun, pada Kamis (22/12) kembali menurun menjadi 1.053 kasus positif. Dengan demikian, hingga hari ini Satgas Covid-19 telah mencatat 6.713.879 kasus positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper