Bisnis.com, SOLO - Bentrok kembali terjadi antara penggemar Prancis dengan aparat kepolisian di Ibu Kota Paris pada Minggu malam, 18 Desember 2022.
Pecahnya massa itu terjadi sesaat setelah Les Bleus kalah dari Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Polisi anti-huru-hara dikerahkan untuk membubarkan massa yang masih menduduki jalan ikonik Champs Elysees di pusat kota Paris setelah pertandingan final.
"Dalam situasi seperti itu, hanya mereka yang datang untuk berperang yang tersisa," kata seorang sumber polisi kepada Le Parisien.
Foto dan video yang dipublikasikan di media sosial menunjukkan sekelompok besar petugas polisi yang mengenakan perlengkapan anti huru hara mengejar para penggemar di Champs Elysees sambil menendang dan memukul mereka dengan tameng.
Dalam beberapa video, para penggemar sepak bola terlihat melawan aparat dengan melempar kembang api. Namun, sebagian besar video hanya menampilkan massa yang melarikan diri dari aparat penegak hukum.
Baca Juga
Salah satu rekaman video memperlihatkan seorang laki-laki tergeletak di tanah dengan dikelilingi aparat Kepolisian.
Menurut Le Parisien, polisi menyerbu sekelompok kecil penggemar yang melempar aparat dengan botol dan kembang api. Untungnya polisi berhasil membubarkan mereka dengan cepat.
Le Parisien mewartakan satu jam setelah pertandingan berakhir, polisi menangkap sekitar 10 orang atas kepemilikan kembang api.
Tidak ada laporan korban luka-luka atau kerusakan properti, meskipun beberapa orang di media sosial menyebut ada kerusuhan di Ibu Kota Paris setelah pertandingan terakhir Piala Dunia 2022.
Media di Prancis melaporkan Polisi mengerahkan lebih dari 2.700 aparat ke Paris menjelang pertandingan final sepak bola Piala Dunia 2022 untuk mengantisipasi potensi kerusuhan.
Ibu kota Paris serta kota-kota lain di Prancis telah menyaksikan adanya aksi kekerasan menyusul kemenangan Prancis atas Maroko dalam semifinal Piala Dunia 2022 pekan lalu.
Sebelumnya, seorang anak laki-laki tewas di kota Montpellier, Prancis selatan, setelah ditabrak dengan keras oleh sebuah mobil ketika para penggemar sepak bola yang bersaing bentrok saat itu.