Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rangkuman Perang Rusia vs Ukraina, Kejam! Rusia Makin Agresif Serang Ukraina

Rusia telah melancarkan 5 serangan roket ke daerah berpenduduk di wilayah Kharkiv dan Donetsk.
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki hari ke-273 perang Rusia vs Ukraina, Rusia terus menggencarkan serangannya untuk mengalahkan pasukan Ukraina.

Staf angkatan bersenjata Ukraina melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, Rusia telah melancarkan lima serangan roket ke daerah berpenduduk di wilayah Kharkiv dan Donetsk.

Kemudian Rusia juga dilaporkan meluncurkan sekitar 45 serangan dari sistem salvo roket ke posisi pasukan Ukraina.

Sementara itu, di wilayah Siver, daerah perbatasan wilayah Bryansk dan Kursk, Rusia terus melakukan aksi demonstrasi dan provokatif. 

"Musuh menembakkan artileri roket dan laras di area pemukiman Semenivka di wilayah Chernihiv dan Novovasylivka, Kustyne, Druzhba, Vilna Sloboda, dan Shalygine di wilayah Sumy," kata staf angkatan bersenjata Ukraina, dikutip dari Glavcom pada Rabu (23/11/2022).

Tak hanya itu, Rusia juga dilaporkan tengah menyerang daerah perbatasan wilayah Belgorod. Staff angkatan Ukraina mengatakan bahwa Rusia menahan sekelompok pasukan untuk melakukan aksi demonstrasi. 

"Posisi pasukan kami secara berkala ditembaki dengan mortir dan artileri laras. Area pemukiman Strelech, Hlyboke, Krasne, Izbytske dan Ohirtseve di wilayah Kharkiv dibombardir," kata staf angkatan bersenjata Ukraina itu.

Selain itu, sebagai bentuk pertahanan, pasukan Ukraina melakukan upaya untuk menyusup ke kelompok subversif dan intelijen di wilayah pemukiman Staritsa. 

Disamping itu, Kepala Eksekutif Ukrenergo Volodymyr Kudrytskyi juga menyampaikan bahwa saat ini di Ukraina hampir tidak ada stasiun termal atau pembangkit listrik tenaga air yang selamat dari serangan Rusia.

"Skala kehancurannya sangat besar. Di Ukraina ada defisit pembangkit listrik. Kami tidak dapat menghasilkan energi sebanyak yang dapat digunakan warga," ujar Kudrytskyi dikutip dari The Guardian, Rabu (23/11/2022).

Lebih lanjut Kudrytskyi mengatakan bahwa Ukraina dapat menghadapi pemadaman listrik dalam jangka waktu yang lama. Kemudian dia menyebut bahwa pihaknya akan memberikan sejumlah bantuan untuk warga Ukraina selama musim dingin.

Rangkaian Peristiwa Perang Rusia vs Ukraina Hari Ke- 273:

–G7 segara umumkan batas harga ekspor minyak

Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan bahwa G7 akan segera mengumumkan batas harga ekspor minyak Rusia. 

– Diskusi penetapan batasan harga ekspor minyak Rusia akan segera digelar

Departemen Keuangan Amerika Serikat pada hari Selasa (22/11/2022) mengatakan bahwa G7 termasuk Amerika Serikat, bersama dengan UE dan Australia dijadwalkan untuk menerapkan batasan harga pada ekspor minyak Rusia melalui laut pada 5 Desember. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari sanksi yang dimaksudkan untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina.

– Ukraina disebut akan hidup tanpa listrik hingga Maret 2023 

Pejabat Ukraina mengatakan bahwa warga Ukraina kemungkinan akan hidup dengan pemadaman listrik setidaknya sampai akhir Maret 2023.

– Pemerintah Ukraina mulai beri bantuan evakuasi gratis 

kepala penyedia energi utama Ukraina melaporkan bahwa pemerintah Ukraina mulai memberikan bantuan evakuasi gratis bagi orang-orang di Kherson ke daerah lain

– Ukraina akan panggil Dubes Hungaris

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan bahwa Kyiv akan memanggil duta besar Hungaria untuk memprotes perdana menteri Viktor Orbán yang pergi ke pertandingan sepak bola dengan mengenakan syal yang menggambarkan beberapa wilayah Ukraina sebagai bagian dari Hongaria. 

– Gazprom Rusia mengancam akan menghentikan aliran gasnya ke Eropa melalui Ukraina

Dalam sebuah pernyataan, raksasa energi milik negara Rusia itu mengatakan bahwa beberapa aliran gas yang disimpan di Ukraina sebenarnya dimaksudkan untuk Moldova. Kemudian Kyiv dituduh menghalangi pengiriman 52,52 juta meter kubik dari transit ke Moldova.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ileny Rizky
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper