Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 di China Melesat, Beijing Catat Rekor 28.000 Kasus Harian

Ibu kota China, Beijing, mencatat rekor tertinggi jumlah kasus Covid-19, mencapai 28.000 infeksi baru pada Selasa (22/11/2022).
Petugas kepolisian dengan alat pelindung diri (APD) berjaga di persimpangan jalan saat lockdown akibat Covid-19 di Shanghai, China, Senin (25/4/2022). Shanghai menjadi pusat wabah Covid-19 terburuk di China setelah kejadian di Wuhan beberapa tahun lalu. Sebanyak 138 Jiwa dilaporkan meninggal dunia pada gelombang kali ini. Bloomberg
Petugas kepolisian dengan alat pelindung diri (APD) berjaga di persimpangan jalan saat lockdown akibat Covid-19 di Shanghai, China, Senin (25/4/2022). Shanghai menjadi pusat wabah Covid-19 terburuk di China setelah kejadian di Wuhan beberapa tahun lalu. Sebanyak 138 Jiwa dilaporkan meninggal dunia pada gelombang kali ini. Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Ibu kota China Beijing mencatat rekor tertinggi jumlah kasus Covid-19 baru pada Selasa (22/11/2022) secara nasional. Jumlah tersebut mendekati rekor tertinggi sejak pandemi dimulai.

Otoritas kesehatan China mencatat provinsi Guangdong dan kota Chongqing lebih dari 16.000 dan 6.300 kasus baru, seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (22/11/2022).

Kota-kota di China melakukan pengetatan pembatasan yang membuat sekolah online, menutup banyak restoran, dan memaksa karyawan untuk bekerja dari rumah.

Kasus baru di Beijing juga melonjak dalam beberapa hari terakhir, lebih dari dua kali lipat dari 621 pada pekan lalu, menjadi 1.438 kasus pada Selasa (22/11/2022) dan menjadi rekor pandemi untuk kota tersebut.

Adapun China sempat memberlakukan penguncian cepat, pengujian massal, dan karantina untuk mengendalikan wabah hingga sukses besar pada tahap awal pandemi Covid-19.

Pihak berwenang mengatakan terdapat 3 orang warga lanjut usia di Beijing dengan penyakit bawaan meninggal dunia akibat Covid-19 selama akhir pekan.

Sementara itu, ibu kota sejauh ini telah menghindari penutupan menyeluruh, telah ada penguncian cepat yang diberlakukan secara luas pada bangunan individu.

Selain itu juga terjadi antrean tes PCR yang panjang karena persyaratan tes negatif 24 jam untuk masuk ke sebagian besar ruang publik.

Selama akhir pekan, pihak berwenang menyarankan penduduk untuk tinggal di rumah dan tidak melakukan perjalanan antar distrik, dan mewajibkan pelancong untuk melakukan tes lebih banyak setelah mereka tiba di China.

Banyak tempat wisata, pusat kebugaran, dan taman telah ditutup, maupun acara berskala besar seperti konser juga dibatalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper