Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator: Publik Yakin KTT G20 Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia

Hasil survei Indikator menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat percaya bahwa KTT G20 akan memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara di dunia.
Survei Indikator: Publik Yakin KTT G20 Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia. Suasana di ruang pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali di Candi Ballroom, The Apurva, Kempinski, Nusa Dua, Bali pada Selasa (15/11/2022). Dok. Biro Setpres RI
Survei Indikator: Publik Yakin KTT G20 Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia. Suasana di ruang pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali di Candi Ballroom, The Apurva, Kempinski, Nusa Dua, Bali pada Selasa (15/11/2022). Dok. Biro Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA - Survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat percaya bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 memperkuat hubungan Indonesia dan negara-negara di dunia. Forum global tersebut berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali dan sebanyak 17 kepala negara ekonomi utama dunia hadir langsung.

"Keberhasilan penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia kali ini dipandang sangat positif akan memperkuat pengaruh Indonesia dalam hubungan negara-negara di dunia. Sekitar 53 persen cukup percaya, dan bahkan sekitar 34,4 persen lainnya sangat percaya, total sekitar 87,4 persen cukup atau sangat percaya," kata Kennedy Muslim, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, dikutip dari keterangan resmi Selasa (15/12/2022).

Kennedy menyebutkan bawah optimisme warga sangat positif terkait isu tersebut di setiap kelompok demografi, wilayah dan basis Pemilih 2019. Bahkan, survei menyebukan bahwa sekitar 45,8 persen warga nasional mengetahui soal Indonesia yang menjadi tuan rumah dalam KTT G20.

“Tingkat pengetahuan warga terutama lebih tinggi pada kelompok laki-laki, relatif merata pada kelompok usia, kelompok dengan pendidikan dan pendapatan yang semakin tinggi, terutama orang perkotaan, dan selain di wilayah Bali, awareness warga juga tinggi kecuali wilayah Jawa Timur dan Banten, di mana tingkat pengetahuannya masing-masing kurang dari 40 persen,” jelas Kennedy.

Kennedy juga menyebutkan tingkat pengetahuan cenderung lebih tinggi pada basis pemilu 2019, baik pada pemilih partai maupun pemilih pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada 2019.

“Ini mengindikasikan bahwa kelompok partisan cenderung lebih intens mengikuti informasi-informasi penting terkait masalah sosial, ekonomi, politik dan pemerintahan,” ungkapnya.

Survei tersebut dilakukan pada periode 7-12 November 2022 dengan menggunakan metode Random Digit Dialing (RDD). RDD merupakan teknik pemilihan sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Adapun target populasi merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon cellular. Di dalam populasi nasional, ada sekitar 83 persen yang memenuhi kriteria tersebut.

Jumlah sampel sebanyak 1207 responden didapat melalui proses pembangkitan nomor cellular secara acak dan proporsional dari setiap Provinsi, tervalidasi, dan berhasil diwawancarai. Dengan asumsi simpel random sampling, margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper