Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya implementasi cetak biru Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) 2022—2026.
Menurutnya, pengesahan Cetak Biru IMT-GT 2022-2026 merupakan langkah awal untuk mewujudkan visi IMT-GT 2036.
“Sepanjang 2014–2021, GDP IMT-GT meningkat sebesar 39% bahkan di masa pandemi. Ke depan komitmen ini harus diperkuat terlebih pada kondisi dunia yang makin kompleks dengan ancaman resesi global pada 2023,” ujarnya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (11/11/2022).
Menurutnya, dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam implementasi di lapangan sangatlah menentukan. Oleh sebab itu, dia mengemukakan tiga fokus utama yang bisa dilakukan ke depan.
Poin pertama adalah membangkitkan sektor pariwisata sub-kawasan, sebab menurutnya hal ini sangat mendesak karena sektor pariwisata turun drastis hingga di atas 90% dalam 2 tahun terakhir.
“Cara baru harus dicari melalui akselerasi teknologi digital dalam pemasaran, pengembangan pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan, dan peluncuran inisiatif IMT-GT Visit Year 2023-2025 sebagai platform pemasaran dan promosi bersama,” imbuhnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Jokowi juga mendorong agar wisata halal dapat dikembangkan sebagai bagian dari target menjadi global halal hub dengan nilai pasar US$7 triliun pada 2030.
Poin kedua adalah mempercepat pembangunan hard dan soft infrastructure, yaitu infrastruktur fisik dan sumber daya manusia dimana keduanya tidak bisa dipisahkan namun sebaliknya harus saling melengkapi.
“Ini sejalan dengan prioritas Indonesia membangun infrastruktur dan SDM secara bersama. Pembangunan konektivitas fisik seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, termasuk Trans-Sumatera terus kita lakukan. Dalam hal ini, kita harus fokus meningkatkan konektivitas enam koridor ekonomi termasuk implementasi kapal RoRo Dumai-Melaka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga mendorong pembangunan sumber daya manusia melalui kerja sama pendidikan IMT-GT University Network sebagai pusat riset dan inovasi sub-kawasan.
Poin ketiga adalah mewujudkan ekonomi sub-kawasan yang hijau dan berkelanjutan. Jokowi menjelaskan bahwa ekonomi hijau merupakan masa depan perekonomian Asean yang turut berkomitmen kuat mewujudkan masa depan berkelanjutan dengan menggunakan energi terbarukan hingga 35% pada 2025.
“Hal tersebut dapat kita lakukan melalui percepatan transisi energi bersih, pengembangan lapangan kerja dan investasi energi terbarukan serta percepatan implementasi Kerangka Pembangunan Kota Hijau 2019-2036,” katanya.
Jokowi juga menyampaikan, seluruh upaya pembangunan tersebut akan menjadi building block bagi kemakmuran Asean dan Indo-Pasifik. Untuk mendukung peningkatan konektivitas kawasan, tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum.
“Saya mengundang partisipasi aktif negara-negara IMT-GT untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik sebagai Epicentrum of Growth,” pungkas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan pula penyerahan ketua Indonesia - Malaysia – Thailand Growth Triangle tahun 2023 kepada Indonesia.