Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping dipastikan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022. Lantas, bagaima dengan Presiden Rusia Vladimir Putin?
“Keduanya termasuk di antara 17 pemimpin negara yang telah mengonfirmasi kehadiran mereka,” kata Presiden Joko Widodo, mengutip Bloomberg, Rabu (9/11/2022).
Indonesia, yang memegang presidensi G20 untuk pertama kalinya, meminta semua negara hadir dalam perhelatan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan politik dan perang di Ukraina.
Adapun, ketika dikonfirmasi apakah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan hadir pada KTT G20, Jokowi menyebut bahwa keduanya akan hadir jika situasinya memungkinkan.
“Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan mereka akan datang, jika situasinya memungkinkan,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, Putin memberikan sinyal kuat bahwa dirinya tak menghadiri KTT G20 di Bali secara langsung.
Baca Juga
Jokowi mengatakan percakapannya dengan Putin memberikan kesan kuat bahwa pemimpin Rusia tersebut tidak akan hadir dalam pertemuan KTT G20. Hal tersebut diduga karena perang Rusia vs Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini.
Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 pada tahun ini telah menolak tekanan dari negara-negara Barat dan Ukraina untuk tidak mengundang Rusia dalam pertemuan KTT G20 di Bali. Indonesia juga menolak usulan untuk mengeluarkan Rusia dalam forum kerja sama multilateral itu.
Pasalnya, Indonesia tidak memiliki wewenang untuk tidak mengundang dan mengeluarkan Rusia tanpa konsensus dari semua anggota G20.
Dalam sebuah wawancara, Jokowi menegaskan bahwa Rusia akan tetap disambut di KTT G20. Dia juga menekankan, G20 bukanlah forum politik, tapi untuk ekonomi dan pembangunan global.
“G20 bukan untuk forum politik. Ini untuk ekonomi dan pembangunan,” kata Jokowi.
Sementara itu, Zelensky sendiri belum dapat memastikan apakah dirinya dapat hadir dalam KTT G20 di Bali. Dia mengatakan, dirinya tidak ikut ambil bagian jika Putin hadir.
“Posisi pribadi saya dan posisi Ukraina adalah jika pemimpin Federasi Rusia ambil bagian, maka Ukraina tidak akan ambil bagian. Kita lihat saja nanti seperti apa,” ujarnya.