Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Shanghai menutup Disney Shanghai secara mendadak setelah ada laporan 10 kasus Covid-19. Kebijakan nol kasus Covid-19 di negara tersebut belakangan membuat jutaan orang berulang kali diisolasi, terkadang di lokasi yang tidak biasa.
Seperti halnya Disney Shanghai, pengunjung diisolasi di dalam dan tidak diizinkan keluar dari taman hiburan sampai mereka dapat menunjukkan hasil tes negatif. Dikutip dari laman BBC, Senin (31/10/2022) penguncian juga tidak hanya dilakukan di Disney.
Wahana terus beroperasi bagi mereka yang terjebak di dalam taman hiburan tersebut. Selain taman hiburan, area sekitarnya seperti jalan di lokasi perbelanjaan juga tiba-tiba ditutup tak lama setelah pukul 11:30 waktu setempat (3:30 GMT).
Video yang diunggah di situs media sosial China Weibo menunjukkan orang-orang bergegas ke gerbang taman setelah pengumuman itu, tetapi ternyata mereka sudah terkunci. Unggahan di situs media sosial China WeChat, Pemerintah Shanghai mengatakan pengelola taman melarang orang masuk dan mereka yang berada di dalam hanya bisa keluar jika mereka memiliki hasil tes negatif.
Bagi siapa pun yang telah mengunjungi taman sejak Kamis (27/10/2022) harus menyertakan tiga hasil tes negatif selama tiga hari berturut-turut.
Tidak diketahui secara pasti kapan taman hiburan tersebut akan dibuka kembali. Pengelola Shanghai Disney mengatakan tiket akan berlaku selama enam bulan dan pengembalian uang akan diberikan.
Baca Juga
Penutupan cepat terjadi hanya dua hari setelah taman mulai beroperasi dengan kapasitas yang dikurangi untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan Covid-19. Ini bukan pertama kalinya taman hiburan tiba-tiba ditutup. Pada November lalu, 30.000 orang terjebak di dalam setelah pihak berwenang memerintahkan semua orang untuk diuji sebagai bagian dari pelacakan kontak.
Hampir tiga tahun sejak China melaporkan kasus Virus Corona pertamanya, pihak berwenang di seluruh negara yang luas itu terus memberlakukan tindakan tiba-tiba dan ekstrem dalam upaya menghentikan penularan virus.
Jutaan orang berada di bawah penguncian di sejumlah lokasi di China pada 24 Oktober, karena negara berpenduduk 1,45 miliar itu secara konsisten mencatat lebih dari 1.000 kasus Covid-19 baru setiap hari. Jumlahn itu dinilai sebagai wabah yang relatif kecil di bagian lain dunia.
Namun, awal bulan ini Presiden China Xi Jinping mengisyaratkan bahwa tidak akan ada pelonggaran kebijakan nol Covid-19 yang bertujuan untuk menghapus seluruh wabah.