Bisnis.com, SOLO - Beriku ini adalah profil Irjen Teddy Minahasa yang dikabarkan tertangkap karena kasus narkoba.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Teddy Minahasa dikabarkan telah ditangkap oleh divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahamd Sahroni adalah orang pertama yang mengungkapkan kabar mengejutkan tersebut.
Bahkan, Sahroni menyebut jika Teddy Minahasa ditangkap terkait kasus narkoba.
“Sementara diduga benar. Kalau nggak salah narkoba,” ujar Sahroni dilansir dari Antara, Jumat (14/10/2022).
Berikut ini adalah profil lengkap Irjen Teddy Minahasa yang sebelumnya telah dipilih sebagai Kapolda Jatim pengganti Nico Afinta.
Baca Juga
Profil Teddy Minahasa:
Teddy Minahasa lahir pada tanggal 23 November 1970 di Minahasa, Sulawesi Utara.
Dia lulus dari Akedemi Kepolisian (akpol) pada tahun 1993.
Irjen Teddy Minahasa ini memiliki catatan karier yang apik di bidang lalu lintas. Bahkan dia pernah menjadi ajudan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kala.
Selain itu, Teddy Minahasa juga dikenal sebagai polisi yang kaya raya.
Dikutip dari situs elhkpn.kpk.go.id, pada periode 2021, diketahui total harta kekayaan Teddy sebesar Rp29,97 miliar. Mayoritas, harta kekayaannya berasal dari tanah dan bangunan.
Tercatat, Teddy memiliki tanah dan bangunan yang tersebar di 53 titik wilayah, tepatnya ada di Kabupaten Pandeglang, Pasuruan, Pesawaran, dan Kota Malang.
Harta tanah dan bangunannya senilai Rp25,81 miliar. Untuk alat transportasi dan mesin senilai Rp2,07 miliar dengan rincian satu mobil Jeep Warngler tahun 2016, satu mobil Toyota FJ 55 tahun 1970, satu mobil Toyota Land Cruiser HDJ 80R tahun 1996, dan satu motor Harley Davidson Solo tahun 2014.
Berikut adalah catatan karier Irjen Pol Teddy Minahasa:
(2008) Kasubditmin Regident Ditlantas Polda Jawa Tengah
Kabidregident Ditlantas Polda Metro Jaya
(2011) Kapolres Malang
(2013) Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri
(2013) Kaden C Ropaminal Divpropam Polri
(2014) Ajudan Wapres RI
(2017) Staf Ahli Wapres RI
(2017) Karopaminal Divpropam Polri
(2018) Kapolda Banten
(2018) Wakapolda Lampung
(2019) Sahlijemen Kapolri
(2021) Kapolda Sumbar