Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Novita Brazil, WNI yang Tewas Tertembak di Texas AS

Novita Brazil, WNI korban salah tembak di Kota San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS).
Novita Brazil, seorang warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban salah tembak di Kota San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS)./Istimewa
Novita Brazil, seorang warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban salah tembak di Kota San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Novita Brazil, seorang warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban salah tembak di Kota San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS). Dia dilaporkan tewas.

Dilansir dari the-sun.com, Minggu (9/10/2022), pelaku penembakan merupakan para remaja di bawah umur. Kepolisian setempat setidaknya menahan lima remaja atas peristiwa tembakan salah sasaran tersebut.

Mereka diyakini menembak ke arah rumah yang salah di wilayah Texas pada Selasa (4/10/2022) pukul 00.30 waktu setempat. Selain Novita, seorang wanita 41 tahun juga terkena tembakan. Luka tembakannya dikatakan tak mengancam nyawa.

Keluarga Novita kemudian membuat penggalangan dana di laman gofund.me pada Jumat (7/10/2022). Dari keterangan penggalangan dana tersebut, diketahui Novita atau yang biasa dipanggil Vita merupakan wanita berusia 25 tahun.

“Dia [Vita] adalah orang paling manis yang akan pernah kamu temui. Dia baik, tidak mementingkan diri sendiri, lucu, penyayang, suka berpetualang, dan memiliki hati emas,” tulis keterangan penggalangan dana tersebut.

Vita tinggal di Kota San Antonio, Texas, AS bersama suaminya, Robert Brazil Jr. selama tiga tahun. Dia berasal dari Indonesia. Novi pun akan dimakamkan di Indonesia oleh keluarganya.

Hingga Senin (10/10/2022) pagi, setidaknya donasi sebesar US$7.025 sudah terkumpul untuk Vita. Donasi tersebut berasal dari 106 orang. Nantinya, suami Vita, Robert, akan menerima donasi tersebut.

Setidaknya lima pelaku yang terlibat dalam penembakan Novi telah ditangkap oleh polisi setempat. Dua remaja, berusia 14 dan 15 tahun, tertangkap setelah dilakukan pengejaran selama 10 mil oleh polisi.

Selain itu, polisi telah menangkap tiga remaja lainnya yang diyakini juga terlibat dalam peristiwa tragis tersebut, masing-masing berusia 17, 15, dan 14 tahun.

Mereka didakwa atas perilaku berbahaya menggunakan senjata api. Polisi mengatakan, mereka meninggalkan setidaknya 100 selongsong peluru di tempat kejadian perkara.

"Saya tak berpikir mereka menunjukkan penyesalan, apa pun," ungkap Sheriff Bexar County Javier Salazar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper