Bisnis.com, JAKARTA — Pemimpin Pasukan Chechen Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 70.000 prajurit siap untuk bergabung dengan 10.000 prajurit lain dalam perang Rusia vs Ukraina di daerah operasi militer khusus Rusia.
“Total 10.000 orang pejuang telah terlibat dalam perbuatan mulia ini. Jika perlu, 70.000 lebih prajurit Chechen lain siap untuk bergabung dengan mereka," ujar Ramzan dikutip dari Tass, Minggu (9/10/2022).
Kadrov menyebut pasukan islam ini sebagai bentuk dukungan kepada pasukan militer Rusia dalam invasi yang dilakukan terhadap Ukraina.
Menurutnya, pasukan Chechen juga menjadi pembuktian dari warga Chechnya bahwa negara tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga besar Rusia.
“Intelijen Barat telah mencoba untuk membuat orang-orang Rusia percaya bahwa Republik Chechnya bukan bagian dari Rusia. Namun kami membuktikan bahwa kami, orang-orang Chechnya adalah bagian dari Rusia,” tegas Kadrov.
Di sisi lain, Kadrov mengakui bahwa dirinya turut mengirimkan ketiga putranya yang masih berusia di bawah 18 tahun untuk ikut bergabung dalam pasukan Chechen.
Melansir dari BBC, Kadrov menyebut bahwa ketiga putranya itu bahkan telah memulai pelatihan militer ketika mereka jauh lebih muda.
Menurut Kadrov, perang Rusia vs Ukraina menjadi momentum untuk ketiga putranya benar-benar menjalani pertempuran dalam dunia nyata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel