Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sukses Urutkan DNA Manusia Purba, Svante Paabo Raih Hadiah Nobel Kedokteran

Paabo menggondol penghargaan Nobel bidang kedokteran atas kesuksesannya mengurutkan DNA manusia purba.
Annasa Rizki Kamalina
Annasa Rizki Kamalina - Bisnis.com 08 Oktober 2022  |  10:37 WIB
Sukses Urutkan DNA Manusia Purba, Svante Paabo Raih Hadiah Nobel Kedokteran
Hadiah Nobel - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Ahli genetika dari Swedia Svante Paabo resmi menerima penghargaan Nobel Kedokteran atas karyanya yang telah berhasil mengurutkan genom dari pendahulu Homo Sapiens, yaitu Neanderthal.

Manusia purba Neanderthal dipercaya sebagai pendahulu Homo Sapiens yang muncul di Eropa pada 400.000 tahun yang lalu. Neanderthal punah sejak 40.000 tahun lalu kemudian Homo Sapiens yang melanjutkan kehidupan.

“Majelis Nobel menganugerahkan Hadiah Nobel 2022 dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran kepada Svante Paabo atas penemuannya mengenai genom hominin yang punah dan evolusi manusia,” ucap Sekretaris Jenderal Majelis Nobel Thomas Perlmann, Senin (3/10/2022).

Melalui tantangan dalam mengurutkan DNA dari puluhan ribu tahun lalu, Pääbo menerima penghargaan sebesar 10 juta krona atau setara US$900.000 dari Majelis Nobel untuk penemuannya tentang genom manusia purba hominid dan evolusi manusia.

Paabo merupakan salah satu pendiri cabang ilmu Paleogenomik, ilmu yang mempelajari materi genetik yang berasal dari sisa-sisa peninggalan organisme purba di masa lampau.

Selain itu, Paabo juga mengurutkan genom dari kerabat terdekat Neanderthal, yaitu hominin Denisova, dan menetapkan bahwa Homo sapiens telah bercampur dengan keduanya selama periode koeksistensi.

Melalui penelitiannya tersebut, Pääbo juga menemukan bahwa transfer gen telah terjadi dari hominin yang sekarang sudah punah ini ke Homo sapiens setelah migrasi keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun yang lalu.

Aliran gen purba ke manusia masa kini memiliki relevansi fisiologis saat ini, misalnya mempengaruhi bagaimana sistem kekebalan tubuh kita bereaksi terhadap infeksi.

Alhasil, temuan Paabo memberikan dasar untuk pemahaman yang lebih baik tentang fitur genetik yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang unik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

hadiah nobel rekayasa genetika manusia purba
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top