Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menegaskan seluruh vaksin Covid-19 buatan Indonesia telah memperoleh sertifikat halal yang diterbitkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketiga vaksin nasional yang telah mendapatkan sertifikat halal MUI itu antara lain adalah vaksin Inavac (merah putih) yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga bersama dengan PT Biotis Pharmaceutical, vaksin Indovac produksi PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, serta vaksin berplatform mRNA yang menjadi produk dari PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Penggunaan mRNA menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki oleh vaksin buatan PT Etana tersebut. Penny menjelaskan bahwa jenis vaksin yang dibuat dengan merekayasa komponen materi genetik ini mampu bertahan pada suhu udara sekitar 2 hingga 8 derajat celcius.
Namun, Penny menuturkan bahwa vaksin yang diproduksi oleh salah satu produsen produk biodarmasi itu hingga saat ini memang belum memperoleh merek atau nama dagang. Tapi, dipastikan bahwa jenis vaksin tersebut telah berhasil mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM sebagai vaksin primer maupun penguat atau booster.
Selain itu, terdapat satu jenis vaksin lain yang juga telah memperoleh EUA dari BPOM. Vaksin tersebut adalah vaksin Indovac yang berhasil mendapatkan EUA untuk penggunaannya sebagai vaksin primer dewasa.
"Vaksin Indovac dari Bio Farma sudah dapat EUA untuk vaksin primer dewasa, sekarang dilanjutkan dengan uji klinik vaksin boosternya. Jadi sudah dapat EUA yang pertama," terang Penny ketika ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (29/9/2022).
Sedangkan untuk vaksin Inavac, Penny menjelaskan bahwa pihaknya telah menargetkan penerbitan EUAnya pada awal Oktober 2022. Saat ini, katanya, vaksin Inavac masih berada dalam pengujian tahap akhir untuk penggunaannya sebagai vaksin booster.