Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbatasan Tajikistan dan Kirgiztan Memanas, 81 Orang Tewas!

Total sebanyak 81 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi di perbatasan Tajikistan dan Kirgiztan.
Tajikistan/operationworld.org
Tajikistan/operationworld.org

Bisnis.com, JAKARTA--Tajikistan menyatakan bahwa 35 warganya tewas dalam bentrokan perbatasan terbaru dengan Kirgiztan sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan menjadi sedikitnya 81 orang.

Di halaman Facebook-nya, Kementerian Luar Negeri Tajikistan melaporkan 35 orang tewas termasuk warga sipil, wanita, dan anak-anak. Sedangkan 139 orang lainnya terluka dalam pertempuran di perbatasan barat daya. Korban tewas sebelumnya yang dilaporkan adalah 24 orang.

Sementara itu, jumlah kematian di pihak Kirgiztan naik menjadi 46 sehingga menjadikan insiden perbatasan itu sebagai gejolak terburuk antara kedua negara Asia Tengah dalam beberapa tahun terakhir.

Pihak Kyrgyzstan menyatakan hampir 136.000 penduduk juga dievakuasi dari desa-desa dekat Tajikistan seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (19/9/2022).

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu menyerukan "agar tidak ada eskalasi lebih lanjut" antara Kirgiztan dan Tajikistan.

Dalam panggilan telepon dengan para pemimpin negara-negara Asia Tengah itu Putin juga mendesak untuk “mengambil langkah-langkah guna menyelesaikan situasi sesegera mungkin dengan cara-cara damai lewat jalur politik dan diplomatik yang eksklusif.

Kedua negara bekas Uni Soviet itu sekarang menjadi bagian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia, tetapi Hubungan kedua negara semakin memburuk akhir-akhir ini.

Pada hari Jumat, kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata. Tetapi sejak itu pertempuran berlanjut dan kedua belah pihak saling menuduh melanggar perjanjian.

Sebelumnya bentrokan pada hari Sabtu malam berlalu "dengan tenang, tanpa insiden" kata pihak berwenang Kirgiztan pada Minggu pagi.

“Pemerintah mengambil semua langkah untuk menstabilkan situasi, mencegah upaya eskalasi … dengan cara damai,” tambah mereka.

Pada Minggu sore, pihak berwenang Kirgistan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan situasi di perbatasan "tetap tenang, cenderung stabil".

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres meminta pemerintahan kedua belah pihak "terlibat dalam dialog untuk gencatan senjata yang langgeng", kata seorang juru bicara.

Sengketa perbatasan telah menghantui bekas republik Soviet itu selama tiga dekade kemerdekaan mereka. Sekitar setengah perbatasan 970 kilometer (600 mil) mereka masih harus diberi pembatas.

Bentrokan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua negara terjadi pada tahun 2021 dan menewaskan sedikitnya 50 orang. Hal itu meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper