Bisnis.com, JAKARTA - Nama Said Abdullah yang merupakan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI kembali disoroti usai beredarnya cuplikan video yang menampakan dirinya berada dalam private jet atau jet pribadi sambil santai mengobrol dan merokok.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @GagahWicaksana pada Jumat (16/9/2022) kemarin itu mengundang berbagai respon negatif dari warganet. Pasalnya, Ketua Banggar DPR RI fraksi PDIP itu sebelumnya menyampaikan usul penghapusan daya listrik 450 volt ampere (VA) menjadi 900 VA.
"Wadow, Ketua Banggar DPR RI dari PDI-P, yang akan menghapus daya 450 VA menjadi 900 VA naik private jet mantab bukan?! Bangga ya bisa pamer kemewahan di saat masyarakat masih merangkak untuk memperbaiki ekonominya," tulis akun @GagahWicaksana, dikutip pada Sabtu (17/9/2022).
Video berdurasi 0:45 detik itu awalnya menampakkan Said yang memberikan sebuah benda kecil kepada seorang pria di belakangnya yang diduga sebagai ajudan.
Said juga terlihat menikmati waktu penerbangan sambil memegang rokok, lalu tampak seorang pramugari memberikan camilan dan buah-buahan.
"Yang penting, di pesawat bisa ngerokok itu nomor satu," kata Said kepada rekan di sebalahnya, lalu dibalas dengan gelak tawa kedua pihak.
Baca Juga
"Kalau pesawat sendiri lain pak," jawab salah satu rekannya.
Untuk diketahui, Said sebelumnya memberikan usulan penghapusan daya listrik 450 VA dalam rapat Banggar DPR RI bersama Kementerian Keuangan yang berlangsung pada Senin, (12/9/2022) lalu. Dia meminta pemerintah menaikkan daya listrik rumah orang miskin dan resntan miskin.
Menurutnya, kenaikan daya cenderung akan mendorong konsumsi listrik rumah tangga meski masyarakat miskin dan rentan miskin telah mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Said menilai mekanisme tersebut dapat meningkatkan permintaan (demand) sehingga oversupply listrik akan berkurang.
"Kalau dari 450 VA kita naikkan 900 VA kan nggak perlu biaya, PLN tinggal datang ngotak-ngatik kotak meteran, diutak-atik dari 450 VA dia ubah ke 900 VA selesai, kenapa itu tidak ditempuh oleh pemerintah," ujar Said dalam rapat tersebut.
Usulan peralihan golongan lsitrik 450 VA ke 900 VA mulanya berawal ketika Banggar menyoroti penyaluran subsidi dan kompensasi yang dinilai salah sasaran. Mulai dari Pertalite dan Solar yang justru dinikmati masyarakat mampu, begitupun dengan LPG 3 kg.
Said menghubungkan kondisi tersebut dengan masalah listrik, bukan karena salah sasaran melainkan oversupply yang dapat membebani keuangan negara.
Di sisi lain, diberitakan sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat suara terkait usulan tersebut. Dia mengapresiasi usulan dalam rapat Banggar namun menurutnya hal itu masih perlu dikaji dan di evaluasi dengan menteri-menteri terkait.
"Kita baru saja naik BBM masa yang itu juga, mungkin harus dilakukannya evaluasi betul. Kita tidak bisa semuanya, harus bertahap. Harus dibahas dalam rapat bersama menter-menteri terkait," ujarnya.