Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Pandemi Covid-19 di Depan Mata, WHO Minta Masyarakat Jangan Lengah

WHO mengatakan bahwa akhir dari pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Untuk itu,Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara di seluruh dunia tidak lengah.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi info perkembangan situasi wabah Covi-19 di Jenewa, Swiss (24/2/2020). /Antara-Reuters
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi info perkembangan situasi wabah Covi-19 di Jenewa, Swiss (24/2/2020). /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa akhir dari pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Untuk itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara di seluruh dunia untuk tidak lengah dengan kemungkinan kenaikan kasus Covid-19, dengan terus melakukan testing dan vaksinasi 100 persen terhadap kelompok berisiko tinggi.

"Kami belum pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi, kami belum sampai di sana. Tetapi akhir sudah di depan mata," ucap Tedros dalam konferensi pers virtual, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (15/9/2022).

Untuk mendukung percepatan pencabutan status pandemi di dunia, WHO juga telah menerbitkan enam ringkasan kebijakan penting terkait tes Covid-19, penatalaksanaan klinis Covid-19, target vaksinasi Covid-19, upaya pencegahan dan pengendalian infeksi Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan, membangun kepercayaan melalui komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat, serta penanganan informasi demi Covid-19.

"Ringkasan kebijakan ini merupakan desakan bagi pemerintah untuk mencermati kebijakan yang telah mereka buat serta memperkuatnya untuk penanganan virus Covid-19 dan patogen dengan potensi pandemi di masa depan," tegas Tedros.

Meskipun WHO telah melaporkan penurunan kasus Covid-19 pada minggu pertama September 2022, WHO mengimbau pemerintah serta masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi munculnya gelombang varian baru Virus Corona.

"Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," ujar ahli epidemiologi senior di WHO, Maria Van Kerkhove.

WHO meminta negara-negara di dunia untuk terus menjaga pasokan peralatan medis dan jumlah petugas kesehatan yang memadai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper