Bisnis.com, JAKARTA – Rusia membantah telah menyerang objek-objek sipil. Mereka menuding justru pihak Ukraina yang melakukan serangan di kawasan tambang batu bara yang mengakibatkan puluhan pekerja terjebak.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov memaparkan serangan Ukraina itu dilakukan untuk mengacaukan situasi di wilayah yang dikuasai Rusia. Pasukan Kyiv menembaki sejumlah infrastruktur sipil seperti fasilitas pembangkit, gardu transformator, dan saluran listrik.
“Jadi, sejak 1 September, wilayah PLTN Zaporozhye dan kota Energodar telah menjadi sasaran penembakan artileri oleh Angkatan Bersenjata Ukraina sebanyak 26 kali, termasuk di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir,” ujar Igor, dikutip Senin (12/9/2022).
Pada saat yang sama, lanjut Igor, sebagai akibat dari kebakaran yang diarahkan ke gardu induk transformator pada 6 September dan saluran listrik pada 8 September, kota Energodar dua kali dilanda gelap gulita.
Sementara itu, di wilayah Donetsk, artileri Ukraina berulang kali menyerang 22 fasilitas listrik. Serangan ini bertujuan untuk menghilangkan enegri di daeerah pemukiman, taman kanak-kanak, fasilitas pendukung bagi penduduk dan perusahaan industri.
Adapun pada tanggal 1 September, sebagai akibat dari serangan, suplai energi di 3 tambang Perusahaan Energi batu bara Donetsk mati dan mengakibatkan puluhan penambang terjebak di bawah tanah.
Baca Juga
“Kemarin, 10 September, karena penembakan Angkatan Bersenjata distrik Petrovsky di kota Donetsk, 19 gardu transformator dimatikan. Akibat penembakan itu, lebih dari 1.600 objek sipil dibiarkan tanpa pasokan listrik,” imbuh Igor.
“Saya ingin menekankan bahwa serangan harian terhadap fasilitas pasokan listrik infrastruktur sipil dilakukan oleh rezim Kyiv dengan sengaja.”