Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19, Korea Utara Mulai Vaksinasi Warganya pada November 2022

Presiden Korea Utara Kim Jong Un menyarankan negaranya akan memulai vaksinasi Covid-19 pada November mendatang.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan Sekretariat Komite Sentral Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara, Senin (27/6/2022). Reuters/KCNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan Sekretariat Komite Sentral Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara, Senin (27/6/2022). Reuters/KCNA

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Korea Utara Kim Jong-un menyatakan akan memulai vaksinasi Covid-19 untuk warganya pada November mendatang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan terkait kenaikan kasus Covid-19 pada musim dingin ini.

“Oleh karena itu, bersama dengan vaksinasi yang bertanggung jawab, kami harus merekomendasikan agar semua warga memakai masker untuk melindungi kesehatan mereka mulai November,” kata Kim Jong Un dikutip dari laman Fox News, Jumat (9/9/2022).

Korea Utara sejauh ini belum lama ini mengonfirmasi pemberian vaksinasi Covid-19 untuk warganya. Meskipun catatan bea cukai menunjukkan bahwa mereka telah mengimpor beberapa vaksin yang tidak ditentukan dari China tahun ini.

Bulan lalu Kim Jong-un mengumumkan kemenangan atas Covid-19 dan memerintahkan pencabutan tindakan anti-epidemi maksimum yang diberlakukan pada Mei, meskipun Korea Utara harus mempertahankan penghalang anti-epidemi yang kuat.

Korea Utara tidak pernah mengonfirmasi berapa banyak orang yang tertular Covid-19. Sebaliknya, negara tersebut melaporkan jumlah harian pasien dengan demam, penghitungan yang meningkat menjadi sekitar 4,77 juta, dari perkiraan populasi sekitar 25 juta.

Tetapi tidak ada kasus baru yang terdaftar sejak 29 Juli, dan mengatakan jumlah kematiannya mencapai 74. Para ahli, termasuk WHO, meragukan angka-angka tersebut, dengan alasan kurangnya kapasitas pengujian di Korea Utara.

Korea Utara pertama kali melaporkan wabah Covid-19 pada Mei silam. Mereka menyebutnya "darurat nasional terparah" dan memerintahkan lockdown di seluruh negeri, sementara varian Omicron dikabarkan terdeteksi di Pyongyang.

Pengakuan pertama secara terbuka tentang infeksi Covid-19 itu menunjukkan kemungkinan adanya krisis besar di negara itu, yang selama ini menolak menerima bantuan vaksin dari dunia internasional dan menutup perbatasannya.

Menurut WHO, tak satu pun kasus Covid-19 atau tingkat vaksinasi yang dilaporkan Korea Utara.

"Ada kejadian darurat terbesar di negara ini, dengan celah di garda terdepan karantina darurat kami, yang telah dijaga dengan aman selama lebih dari dua tahun tiga bulan sejak Februari 2020," kata kantor berita resmi KCNA.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper