Bisnis.com, JAKARTA--Jepang akan mengembangkan dan memproduksi massal rudal jelajah dan rudal balistik kecepatan tinggi jarak jauh untuk menghadapi ancaman dari China dan Rusia.
Rencana pengadaan senjata yang diungkapkan dalam permintaan anggaran tahunan Kementerian Pertahanan itu merupakan penyimpangan yang nyata dari pembatasan selama puluhan tahun atas Pasukan Bela Diri Jepang yang dibatasi secara konstitusional.
Artinya mereka hanya dapat menembakkan rudal dengan jangkauan beberapa ratus kilometer saja.
"China terus mengancam akan menggunakan kekuatan untuk mengubah status quo secara sepihak dan memperdalam aliansinya dengan Rusia," kata Kementerian Pertahanan Jepang saat mengajukan permintaan anggaran.
China juga memberikan tekanan di sekitar Taiwan dengan latihan militer dan tidak meninggalkan penggunaan kekuatan militer sebagai cara untuk menyatukan Taiwan dengan seluruh China, katanya.
Kekhawatiran tentang ambisi regional China tumbuh bulan ini setelah negara itu menembakkan lima rudal balistik ke perairan kurang dari 160 km dari wilayah Jepang. Langkah itu merupakan unjuk kekuatan setelah Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan.
Baca Juga
Kementerian itu juga menyebut Korea Utara sebagai ancaman bagi Jepang.
Permintaan anggaran ditujukan untuk memproduksi massal rudal jelajah yang diluncurkan di darat. Salah satunya adalah versi jarak jauh dari rudal Tipe 12 yang dirancang oleh Mitsubishi Heavy Industries yang sudah digunakan.
Tujuanya adalah untuk menyerang kapal dan membuat rudal balistik yang meluncur dengan kecepatan tinggi dan mampu mengenai target didarat.
Kementerian tersebut juga mencari uang untuk mengembangkan proyektil lain, termasuk hulu ledak hipersonik.
Akan tetapi pemerintah tidak memberikan kisaran untuk senjata yang diusulkan, atau mengatakan berapa banyak yang direncanakan untuk dikerahkan. Senjata itu kemungkinan akan dapat mencapai target di China jika dikerahkan di sepanjang rantai pulau Okinawa barat daya Jepang.
Jepang telah memesan rudal yang diluncurkan dari udara, termasuk Joint Strike Missile (JSM) buatan Kongsberg Norwegia dan Joint Air-to-Surface Stand-Off Missile (JASSM) Lockheed Martin Corp dengan jangkauan hingga 1.000 km.