Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani membeberkan kriteria calon presiden (capres) potensial yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sebagai informasi, KIB terdiri dari PPP, Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN). KIB dideklarasikan pada pertengahan Mei lalu, namun hingga kini mereka belum menentukan nama capres usungannya.
"Yang jelas, dari antara [calon potensial] yang kita [KIB] lihat, adalah dari kabinet, dari yang jadi kepala daerah, dan ada yang pernah jadi kabinet dan pernah jadi kepala daerah," ujar Arsul saat ditemui awak media di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Arsul mengatakan KIB ingin mengusung capres dari internal koalisi. Meski begitu, KIB tak menutup kemungkinan melirik tokoh politik dari luar koalisi.
"Pada akhirnya, partai politik manapun termasuk yang ada di KIB, akan menentukan capres dan cawapres tentu berdasarkan popularitas, aksebtabilitas, dan elektabilitas," ungkap Arsul.
Menurutnya, KIB juga berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai capres potensial, sebab ketiga partai politik (parpol) yang tergabung dalam KIB berada di pemerintahan. Dalam hasil pembicaraan, Jokowi belum mau memberi dukungan kepada satu tokoh tertentu.
Baca Juga
"Yang kami pahami Pak Jokowi itu sebetulnya memberikan kesempatan yang sama kepada sejumlah orang lah ya," jelas Arsul.
Selain itu, lanjut Arsul, KIB saat ini masih membangun komunikasi dengan parpol lain untuk bisa bergabung dengan KIB, terutama parpol non-parlemen. Menurut Arsul, koalisi yang besar jadi modal untuk KIB berkomunikasi dengan capres dan cawapres potensial.