Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga di Forum Pemred: Terima Kasih Pers sudah Dukung Pariwisata Indonesia!

Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan peran industri media massa sangat mendukung pemajuan sektor pariwisata Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan peran industri media massa sangat mendukung pemajuan sektor pariwisata Indonesia. Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan peran industri media massa sangat mendukung pemajuan sektor pariwisata Indonesia. Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan peran industri media massa sangat mendukung pemajuan sektor pariwisata Indonesia.

Menurutnya, pemberitaan mengenai destinasi wisata dan keunikan daerah turut mendorong Indonesia untuk lebih dipercaya di tingkat global sebagai destinasi yang memiliki standar internasional.

"Jadi Indonesia sekarang banyak dipercaya untuk menyelenggarakan event internasional mulai dari MotoGP Mandalika sampai ke Asean Paragames, itulah mengapa saya ada di Solo belum lama ini," ujarnya dalam agenda 10 Tahun Forum Pemred, di Hotel Raffles, di Jakarta, Jumat (5/8/2022)

Tidak hanya itu, Politikus Partai Gerindra itu pun melanjutkan bahwa pertama kalinya di World Economic Forum Travel and Tourism Development Index Indonesia naik 12 peringkat dan berhasil mengalahkan Vietnam, Malaysia, dan Thailand. 

"Sekarang Indonesia [pariwisatanya] sudah di atas Thailand pertama kalinya. Jadi, bro dan sis saran saya kalau mau healing benerin feeling, ya di Indonesia saja,” katanya. 

Sandi menambahkan bahwa pemulihan promosi parwisata juga banyak ditopang media, salah satunya dengan pertukaran gagasan melalui pemberitaan di jagat maya.

Salah satu peran nyata media massa dalam mengawal kebijakan sektor pariwisata adalah saat tarif masuk ke Candi Borobudur menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

"Saya banyak belajar tentang kebijakan Pemerintah, apabila dianggap tidak tepat maka koreksi dari media hadir seperti kenaikan tarif borobudur. Itu karena tekanan media akhirnya bisa dilakukan penyesuaian. Kami tunggu [masukan kepada] kebijakan [Pemerintah] ke depan,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa Indonesia juga unggul di sisi ekonominya kreatif, di mana kini sudah masuk daftar tiga besar dunia. Indonesia, sambungnya, berada di posisi ketiga setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-pop.

"Indonesia berada di posisi tiga besar dengan Rp1.300 triliun dan 7,5 persen yang bersumber dari ekonomi kreatif,” katanya.

Selain itu, dia juga menyinggung mengenai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 sebagai regulasi yang menjadi terobosan untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif di Tanah Air.

"Ke depan saya lihat demokrasi kita terus makin matang. Tahun 2024 kita akan terus lakukan kolaborasi dan inovasi. Menurut saya dont worry too much,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper