Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Setujui Vaksin Cegah Cacar Monyet, Efektivitas 85 Persen

Kementerian Kesehatan Jepang menyetujui vaksin KM Biologics untuk digunakan mencegah infeksi cacar monyet atau monkeypox.
Ikustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa
Ikustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Jepang menyetujui penggunaan vaksin cacar yang dibuat oleh KM Biologics Co yang berbasis di kota barat daya Kumamoto, untuk mencegah cacar monyet atau monkeypox.

Melansir Jiji Press, Sabtu (30/7/2022), Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa vaksin cacar 85 persen efektif untuk mencegah cacar monyet.

Panel menyetujui vaksin KM Biologics untuk digunakan mencegah infeksi cacar monyet dan perkembangan gejala yang parah. KM Biologics adalah unit dari perusahaan makanan dan farmasi Jepang Meiji Holdings Co.

Kementerian Kesehatan Jepang telah memvaksin 50 pekerja medis di Pusat Nasional untuk Kesehatan dan Kedokteran Global (NCGM) untuk tujuan penelitian.

Kementerian itu juga memungkinkan penggunaan perawatan cacar monyet buatan asing yang belum disetujui di Jepang di NCGM dan tiga institusi lain di prefektur Osaka, Aichi, dan Okinawa.

Lebih dari 18.000 orang di 78 negara terinfeksi virus cacar monyet, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Rabu (27/7/2022).

Sebagian besar pasien terinfeksi melalui kontak dengan ruam atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, dan sebagian besar sembuh secara alami dalam dua hingga empat minggu.

“Berbeda dengan Covid-19, penularan dari manusia ke manusia tidak terjadi dengan mudah,” ujar Kementerian Kesehatan Jepang.

Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan monkeypox atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada 23 Juli 2022.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan banyak negara yang baru pertama mencatat kasus cacar monyet, sehingga harus menjadi perhatian masyarakat internasional.

“Kita memiliki wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat, melalui cara penularan baru, yang sangat sedikit kita pahami,” ujar Ghebreyesus dilansir dari situs resmi WHO, Rabu (27/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper