Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia Vs Ukraina: Jalur Ekspor Gandum Ukraina Lewat Laut Hitam Dibuka

Di tengah perang Rusia dan Ukraina saat ini, kedua negara seppakat membuka koridor ekspor produk pertanian biji-bijian lewat Laut Hitam.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar, Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mendandatangani kesepakatan membuka koridor ekspor produk pertanian biji-bijian termasuk gandum dari Ukraina lewat Laut Hitam./Istimewa
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar, Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mendandatangani kesepakatan membuka koridor ekspor produk pertanian biji-bijian termasuk gandum dari Ukraina lewat Laut Hitam./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah berkecamuknya perang Rusia dan Ukraina, kedua negara tersebut menyepakati untuk kembali membuka koridor ekspor produk pertanian biji-bijian termasuk gandum dari Ukraina lewat Laut Hitam.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian ekspor yang ditandatangani oleh perwakilan dari Rusia, Ukraina, Turki dan PBB di Istanbul, Jumat (23/7/2022) kemarin.

Dikutip dari TASS, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menandatangani perjanjian tersebut, kemudian perwakilan dari Turki, Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar.

Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov juga menandatangani perjanjian secara terpisah dengan pejabat PBB dan Turki.

Pejabat Kyiv memberikan alasan mengapa penandatanganan tersebut tidak ingin dicantumkan dalam satu dokumen dengan Rusia dan harus melalui perwakilan Turki.

Dilansir dari Aljazeera, hal ini lantaran belum meredanya konflik panas di antara kedua belah pihak khususnya Ukraina yang telah kehilangan ribuan orang tewas, serta jutaan penduduknya mengungsi.

Dengan demikian, rute pengiriman produk biji-bijian dari Ukraina yang sebelumnya diblokir telah dibuka kembali untuk meredakan krisis pangan global, di mana jutaan orang terkena imbas kelaparan.

Menurut Menhan Rusia Shoigu, ekspor akan dimulai dalam beberapa hari ke depan. Kesepakatan tersebut diketahui akan berlaku selama 4 bulan atau 120 hari dan bisa diperpanjang otomatis kecuali perang berakhir.

"Hari ini kami memiliki semua prasyarat dan semua solusi untuk memulai proses ini dalam beberapa hari ke depan," kata Shoigu dikutip dari Aljazeera, Sabtu (23/7/2022).

Sebagai informasi, invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari lalu menyebabkan ekspor biji-bijian Ukraina terhambat karena blokade de-facto di Laut Hitam.

Akibatnya, PBB mencatat 47 juta orang saat ini berada dalam kondisi 'kelaparan akut'. Di sisi lain, para ahli juga memperingatkan krisis pangan global yang membayangi jika ekspor biji-bijian Ukraina tetap diblokir.

Oleh karena itu, kesepakatan ini dilakukan untuk menuntaskan masalah tersebut dengan menyuntik lebih banyak gandum, minyak bunga matahari, pupuk, dan produk Ukraina lain ke pasar dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper