Bisnis.com, JAKARTA - Konflik Rusia vs Ukraina sudah memasuki hari ke-147 sejak awal invasi. Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mendapat dukungan dari Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei untuk invasinya ke Ukraina saat melakukan kunjungan ke Teheran, Iran.
Menurut Khamenei, perang ini memang merupakan masalah yang keras dan sulit, Iran sama sekali tidak senang melihat orang-orang menderita karena perang. Namun, Khamenei lebih takut kepada pihak lain seperti NATO yang akan menyebabkan kekacauan yang lebih luas jika pergerakannya tidak dihentikan di Ukraina.
Khamenei juga menambahkan bahwa Rusia dan Iran harus merapatkan barisan untuk mewaspadai pergerakan dari barat dan menyerukan kerja sama jangka panjang antara kedua negara tersebut.
Sementara itu, selama kunjungannya ke Iran, Putin mengatakan bahwa Rusia berkemungkinan akan mencabut blokade ekspor gandum Ukraina. Penemuan titik terang ini juga berdasarkan upaya mediasi oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan saat berada di Iran.
Update rangkuman konflik Rusia vs Ukraina hari ke-147 yang dirangkum The Guardian pada Rabu (20/7/2022):
Ukraina Tidak Ingin Perang Berlanjut Hingga Musim Dingin
Kepala staf Presiden Volodymyr Zelensky, Andry Yermak mengatakan bahwa pertempuran ini akan sulit jika tetap berlangsung hingga musim dingin. Menurut Yermak, di musim dingin dikhawatirkan Rusia dapat memulihkan kekuatan tempurnya dan akan membuat serangan balasan kepada Rusia menjadi lebih sulit.
Eks Presiden Rusia Menjelaskan Cara Untuk Berdamai
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev menjelaskan bahwa cara untuk berdamai dengan kondisi saat ini adalah pemenuhan persyaratan yang diajukan Rusia terhadap Ukraina. Namun, Mevdevdev melihat sampai saat ini belum ada sama sekali tanda bahwa Ukraina akan memenuhi persyaratan tersebut.
Asumsi Jubir Pentagon Untuk Kelanjutan Pertempuran
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan Rusia merencanakan untuk lebih banyak mengambil alih wilayah Ukraina, Kirby juga mengatakan informasi yang didapat dari intelijen AS bahwa saat ini Rusia sedang menetapkan rubel sebagai mata uang di Ukraina dan memaksa penduduk untuk mengajukan kewarganegaraan Rusia.
Harapan Zelensky Untuk Istrinya yang Sedang Melakukan Kunjungan ke AS
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengharapkan bahwa perjalanan istrinya ke Washington akan membawakan hasil sesuai ekspektasinya. Zelensky berharap dengan ditingkatkannya dukungan AS untuk Ukraina maka hal itu bisa menjadi bentuk kekuatan untuk melindungi negaranya dari teror Rusia.
Seperti yang kita ketahui, bahwa Ibu negara Ukraina, Olena Zelenska telah bertemu dengan mitranya dari AS, yaitu Ibu Negara AS, Jill Biden pada hari Selasa menjelang penampilannya pada hari Rabu di hadapan anggota Kongres.
Sayembara Penangkapan Pengkhianat di Ukraina
Gubernur wilayah selatan Ukraina Mykolaiv, Vitaliy Kim telah menawarkan hadiah US$ 100 (£ 83) bagi siapa saja yang dapat mengidentifikasi orang-orang yang berkolaborasi dengan Rusia.
Senjata Canggih Prancis Dalam Perjalanan Menuju Ukraina
Kiriman enam senjata artileri Caesar buatan Prancis dalam perjalanan ke Ukraina untuk bantuan persenjataan dalam pertempuran melawan rusia, artileri Caesar ini dinilai canggih karena dilihat dari akurasi dan mobilitas serangannya.
AS Kirim Paket Senjata Baru Untuk Ukraina
Amerika Serikat akan mengumumkan paket senjata baru untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang. Diperkirakan paket senjata itu akan mencakup peluncur roket bergerak yang dikenal sebagai Himars dan berbagai amunisi artileri.
Komisi Khusus Dibentuk Ukraina
Zelensky mengatakan bahwa sebuah komisi khusus untuk mengontrol penggunaan senjata yang diberikan ke Ukraina telah dibentuk, hal ini guna untuk mendapat informasi bagaimana senjata bantuan ini digunakan dan mengakhir manipulasi propaganda dari Rusia.