Bisnis.com, JAKARTA - Perdana menteri baru Inggris akan diumumkan pada 5 September mendatang. Para kandidat kini bersaing untuk merebut ketua Partai Konservatif dengan target menyisakan dua kontestan pada Kamis pekan ini.
Saat ini hanya dua pesaing yang memiliki dukungan lebih dari 20 anggota parlemen Konservatif, sebagai syarat untuk maju ke pemungutan suara. Sembilan calon yang tersisa masih berjuang untuk mencari dukungan pada Selasa malam sebelum pemungutan suara dimulai pada Rabu sore waktu setempat. Kemudian, hasil pemungutan suara tahap pertama diumumkan hari berikutnya.
Untuk mempercepat proses, para anggota Komite Tory 1922 memutuskan untuk menambah jumlah pendukung yang dibutuhkan seorang kandidat dari delapan menjadi 20. Sementara itu, untuk melewati putaran pertama dibutuhkan sedikitnya 30 suara dukungan.
Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak mendapatkan dukungan dari hampir 40 anggota parlemen, sedangkan Menteri Perdagangan Penny Mordaunt meraih 24 pendukung. Grant Shapps, menteri transportasi, memiliki pendukung paling sedikit, yakni delapan dan Jaksa Agung Suella Braverman 12 dukungan.
Mereka yang gagal untuk mencapai ambang batas 20 terpaksa mundur dalam waktu 24 jam dan harus memberikan dukungan kepada salah satu kandidat lain. Mordaunt dilaporkan mendapat dukungan kuat berdasarkan hasil polling di antara anggota partai.
Graham Brady, Ketua Komite 1922, mengatakan bahwa mereka yang berharap untuk menggantikan Boris Johnson akan bersaing ketat. Dua kandidat terakhir akan diputuskan pada saat Majelis Rendah memasuki masa reses pada Kamis, kata Brady. Sementara, pemilihan langsung dan virtual diadakan pada Agustus dan perdana menteri baru diumumkan pada 5 September.
Baca Juga
Sunak secara resmi meluncurkan kampanyenya pada hari Selasa, demikian juga dengan kandidat sentris Tom Tugendhat.
Sunak akan menggarisbawahi kebutuhan untuk menangani defisit menjelang kenaikan pajak besar-besaran. Hal itu menunjukkan kemungkinan pemotongan belanja publik lebih lanjut.
Adapun, pada akhir pekan lalu, Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya sebagai PM Inggris, tetapi mengatakan ingin tetap sebagai PM sampai Partai Konservatif memilih pemimpin baru.