Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menuturkan pihaknya terus memantau kasus Covid-19 menyusul perkiraan puncak gelombang Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 hingga akhir Juli 2022 mendatang.
“Untuk tanggal pastinya memang kami belum bisa memastikan, maka dari itu Kemenkes masih akan memantau peningkatan kasus harian Covid-19 hingga akhir Juli nanti,” tutur Syahril saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (11/7/2022).
Adapun sebelumnya Kemenkes telah mengumumkan puncak gelombang BA.4 dan BA.5 yang diprediksikan akan terjadi pada minggu ketiga Juli 2022.
Diketahui bahwa prediksi tersebut didasarkan oleh laporan dari beberapa negara yang telah terlebih dahulu melewati puncak gelombang subvarian BA.4 dan BA.5 serta pengamatan dari beberapa pakar kesehatan di Indonesia.
Berdasarkan laporan data dari berbagai negara yang dijadikan sebagai acuan seperti Amerika Serikat, Inggris, Afrika Selatan, dan Portugal, diperkirakan jumlah kasus Covid-19 akan mencapai angka 20 ribu per hari atau sepertiga dari puncak kasus varian Omicron yang mencapai angka 60 ribu kasus per hari.
Kendati demikian, meskipun belum dapat memastikan periode puncak gelombang subvarian BA.4 dan BA.5, Syahril kembali mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan serta melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Baca Juga
“Dengan meningkatkan jumlah masyarakat yang telah melakukan vaksinasi dosis booster, maka kasus harian Covid-19 diharapkan dapat jauh lebih rendah dari jumlah kasus yang telah diprediksikan sebelumnya,” kata Syahril.
Sementara itu, hingga hari ini, Kemenkes telah mencatat sebanyak 1.809 kasus Covid-19 akibat subvarian BA.4 dan BA.5. Dengan demikian, Syahril mengatakan bahwa sebaran subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah mencapai angka 85 persen secara total.