Bisnis.com, JAKARTA – Rusia terus menggempur wilayah Ukraina selama Rabu kemarin atau tepat saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov memaparkan bahwa selama operasi ofensif di area kilang minyak Lisichansk, Brigade Penyerangan Gunung ke-10 Ukraina mengalami kerugian besar.
“Menurut prajurit yang ditangkap dari brigade ini, batalion ke-108 hancur total. Dari 350 orang unit ini, hanya 30 personel militer yang tersisa,” ujar Igor dikutip Kamis (30/6/2021).
Rusia juga melaporkan bahwa unit-unit serangan udara ke-115, serangan udara ke-79 dan brigade udara ke-25 Ukraina yang beroperasi ke arah Lisichansk, juga mengalami kondisi yang lebih memprihatinkan.
Situasi mereka digambarkan dalam kondisi kritis. Banyak kasus pengabaian posisi dan desersi personel militer karena kelaparan.
Sementara itu, di daerah pemukiman Pitomnik, wilayah Kharkiv, sebagai akibat dari serangan artileri Rusia, hingga seratus militan formasi Kraken dan sekitar 10 unit peralatan militer dihancurkan.
Baca Juga
Serangan ini juga membuat para militan memutuskan untuk meninggalkan posisi mereka dan menarik sisa-sisa unit ke kota Kharkov.
Adapun sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh dua pesawat Su-25 di wilayah Kurulka di wilayah Kharkiv, Kvitneve di wilayah Kherson dan sebuah helikopter Mi-8 Angkatan Udara Ukraina di wilayah Arkhangelsk di wilayah Nikolaev. Termasuk, 9 kendaraan udara tak berawak.
Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 221 pesawat, 134 helikopter, 1.391 kendaraan udara tak berawak, 351 sistem rudal anti-pesawat, 3.853 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 692 kendaraan tempur sistem roket peluncuran ganda, 3,052 lapangan senjata artileri dan mortir, serta 3.907 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.