Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejarah Holywings: Dari Kedai Nasi Goreng hingga Dapat Investor Hotman Paris

Holywings didirikan oleh Ivan Tanjaya dengan 4 rekan lainnya di tahun 2014 dengan konsep rumah beer dan live music.
Bar dan restoran Holywings di Pantai Indah Kapuk (OIK) Jakarta utara yang ditutup Pemrov DJKI Jakarta berdasarkan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @ajp_799
Bar dan restoran Holywings di Pantai Indah Kapuk (OIK) Jakarta utara yang ditutup Pemrov DJKI Jakarta berdasarkan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @ajp_799

Bisnis.com, SOLO - 12 outlet Holywings di Jakarta secara resmi ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov), Anies resmi mencabut izin usaha 12 outlet Holywings tersebut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta, Benny Agus Chandra mengatakan hal tersebut sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pencabutan izin tersebut juga merupakan rekomendasi dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPKUKM) Provinsi DKI Jakarta yang menemukan adanya pelanggaran di Holywings Group.

"Sesuai arahan gubernur untuk bertindak tegas, sesuai ketentuan dan menjerakan, serta mendasarkan pada rekomendasi dan temuan dua OPD Pemprov DKI Jakarta, maka kami selaku Dinas PM-PTSP mencabut izin usaha 12 outlet Holywings di Jakarta sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Benny dikutip dari laman PPID DKI Jakarta, pada Senin (27/6/2022).

Penutupan ini dilakukan akibat buntut dari promo kontroversional yang dinilai menyinggung pihak agama tertentu.

Sebelumnya, Holywings mengeluarkan promo minuman gratis setiap hari Kamis bagi pengunjung yang memiliki nama Muhammad dan Maria.

Hal itu pun turut menyeret sejumlah pihak, salah satunya Hotman Paris Hutapea yang menjadi investor di rumah beer ini.

Sejarah Holywings

Holywings yang cabangnya telah menjamur di berbagai kota di Indonesia ini ternyata dulunya adalah kedai nasi goreng.

Holywings pertama kali berdiri di tahun 2014 yang menaungi beer house, klab malam, dan lounge. Sebelumnya, beer house ini berada di kawasan Kelapa Gading (Jakarta Utara) dengan nama Kedai Opa.

Melalui kanal YouTube Holywings, Ivan Tanjaya selaku Co-Founder Holywings memberikan keterangan mengenai sejarah Holywings.

Ia bersama dengan Eka Setia Wijaya membuka kedai yang menu utamanya adalah nasi goreng. Karena pendapatan sedikit dan berakhir boncos, keduanya akhirnya berubah haluan.

Bersama dengan tiga rekan lainnya, mereka akhirnya mendirikan Holywings. Akibat kesuksesan Holywings, mereka mendapat pendanaan dari Hotman Paris dan artis Nikita Mirzani.

Pada Mei 2021 lalu, Hotman Paris mengumumkan menjadi pemegang saham Holywings bersama Nikita Mirzani. Hotman Paris mengaku sampai mencairkan empat depositonya untuk membeli saham Holywings.

"Pada saat itu gua pikir nih, gua geber (Kedai Opa) mati, gua tahan gua mati juga. Habis itu gua sama Eka berpikir ya udah lah kita ganti konsep total. Ganti konsep total sesuai apa yang gua belajar dari China, minum sambil makan sambil live music," tutur Ivan dikutip dari Youtube Holywings.

Terinspirasi dari steak Holycow, Ivan akhirnya memberikan nama bar-nya dengan nama Holywings. Dari situ, menu utama yang disajikan yakni sayap ayam.

Namun untuk menarik pengunjung, Holywings turut menjual minuman beralkohol dengan adanya live music sebagai hiburan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper