Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa invasi yang dilakukan oleh Rusia menjadi kengerian, bahkan mirip dengan film horor.
Presiden Ukraina Zelensky mengatakan puluhan ribu ledakan dan tembakan terdengar di Ukraina, ratusan ribu terluka dan tewas, jutaan orang kehilangan rumah. Dia mengatakan perang ini menimbulkan kepedihan dan kengerian.
"Realita yang dihadapi adalah banyak warga sipil yang tewas di jalan-jalan, tempat bermain anak-anak dibom," seperti dikutip dari ABCNews, Senin (13/6/2022).
Pesan video Zelensky termasuk rekaman yang menunjukkan rudal menyerang rumah dan kompleks apartemen di Ukraina, warga sipil tewas di jalan-jalan kota Ukraina dan anak-anak bermain di taman di tengah latar belakang bangunan yang dibom.
Saat melakukan patroli keliling Ukraina, Zelensky menyaksikan kekejaman secara langsung. Dia berterima kasih kepada Penn dan kelompoknya atas dukungan berkelanjutan untuk Ukraina.
"Kami telah menolak invasi Rusia selama 107 hari berturut-turut. Ukraina berjuang untuk seluruh dunia, untuk demokrasi, untuk kebebasan, untuk kehidupan," ungkap Zelensky.
Senjata Rusia 10 kali lipat dari Ukraina di Luhansk
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny mengatakan kepada rekannya dari Amerika, Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Rusia memiliki keunggulan senjata di wilayah Luhansk, yang jauh lebih besar daripada pasukan Ukraina.
Zaluzhny mengatakan bahwa selama briefing dia memberi tahu Milley bahwa pasukan Rusia memusatkan upaya mereka di utara wilayah Luhansk, di mana mereka menggunakan artileri secara massal. Rusia juga memiliki keunggulan daya tembak hingga 10 kali lipat dari Ukraina.
Zaluzhny juga mengatakan Rusia telah mengerahkan hingga tujuh kelompok taktis batalyon di Severdonetsk, sebuah kota di wilayah Luhansk. Pasukan Rusia juga menghancurkan jembatan kedua yang mengarah ke Severodonetsk dan sekarang menargetkan jembatan ketiga dalam upaya untuk benar-benar memutus kota.
Haidai mengatakan bahwa pasukan Ukraina masih menahan pabrik kimia Azot di Severodonetsk, di mana sekitar 500 warga sipil berlindung di dalam pabrik tersebut. Jika Severodonetsk jatuh, Lysychansk akan menjadi satu-satunya kota di wilayah Luhansk yang tetap berada di bawah kendali Ukraina.