Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menilai Indonesia adalah konsumen produk halal terbesar di dunia. Konsumsi produk dan layanan halal domestik diperkirakan tumbuh mencapai hampir 15 persen selama periode 2020—2025.
Oleh sebab itu, dia melanjutkan konsumen yang berbelanja produk makanan dan minuman, fesyen muslim, pariwisata halal, serta kosmetik halal menjadi pasar yang sangat besar bagi perbankan syariah
“Begitu juga peluang ekspor bagi industri halal, seiring dengan terus meningkatnya konsumsi halal muslim global. Untuk itu, sinergi perbankan syariah dengan industri produk halal harus ditingkatkan melalui penciptaan produk dan layanan yang dibutuhkan bagi pengembangan industri produk halal,” tuturnya dalam acara Silaturahim Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), Rabu (25/5/2022)
Selanjutnya, dia mengatakan peluang untuk mengoptimalkan potensi perbankan syariah adalah sinergi perbankan syariah dengan pengembangan dana sosial keuangan syariah.
Menurutnya, perbankan syariah harus dapat mengoptimalkan pengelolaan dana keuangan syariah berupa zakat, wakaf, infak, sedekah, termasuk dalam mendorong pengumpulan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS), yang kini pertumbuhan dan jangkauannya semakin meluas berkat digitalisasi keuangan.
Selain itu, lanjutnya, diperlukan sinergi proaktif dengan kementerian/lembaga dan dunia usaha, termasuk BUMN untuk mendorong pemanfaatan layanan perbankan syariah oleh ASN dan pegawai BUMN, serta sinergi dengan dunia pendidikan.
Sinergi perbankan syariah dengan dunia pendidikan, menurut Wapres, dapat dilakukan dalam pengelolaan dana pendidikan, sekaligus sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi masyarakat sejak dini.
“Edukasi keuangan syariah, termasuk pendidikan investasi yang baik dan halal, perlu didorong agar umat terhindar dari jerat penipuan berkedok investasi,” kata Ma’ruf.