Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ungkap Empat Tantangan Pengembangan Industri Perbankan Syariah

Wapres ungkap tantangan dalam pengembangan industri perbankan syariah, diantaranya market share di perbankan konvensional hingga keberpihakan ke UMKM yang masih rendah
Wapres Maruf Amin dalam acara Silaturahim Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) / Biro Setwapres
Wapres Maruf Amin dalam acara Silaturahim Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) / Biro Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin membeberkan sejumlah tantangan dalam pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia.

Menurutnya, terdapat empat tantangan yang masih perlu diatasi, diantaranya market share perbankan syariah yang masih rendah terhadap perbankan nasional dan inovasi digitalisasi yang mengubah model bisnis keuangan.

Kemudian, tantangan lainnya adalah kewajiban spin off atau pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS); dan porsi keberpihakan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang masih rendah.

“Menghadapi berbagai tantangan tersebut, industri perbankan syariah dituntut untuk terus melakukan transformasi, utamanya dalam hal penguatan model bisnis, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM, optimalisasi pemanfaatan teknologi, serta percepatan pertumbuhan literasi dan inklusi keuangan syariah,” ujarnya dalam acara Silaturahim Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/5/2022).

Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan bahwa perbankan syariah memiliki potensi yang besar. Potensi tersebut dapat dioptimalkan melalui sinergi perbankan syariah dengan ekosistem industri produk halal.

“Sinergi perbankan syariah dengan industri produk halal harus ditingkatkan melalui penciptaan produk dan layanan yang dibutuhkan bagi pengembangan industri produk halal,” tuturnya.

Tidak hanya itu, peluang untuk mengoptimalkan potensi perbankan syariah adalah sinergi perbankan syariah dengan pengembangan dana sosial keuangan syariah.

Menurutnya, perbankan syariah harus dapat mengoptimalkan pengelolaan dana keuangan syariah berupa zakat, wakaf, infak, sedekah, termasuk dalam mendorong pengumpulan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS), yang kini pertumbuhan dan jangkauannya semakin meluas berkat digitalisasi keuangan.

Selain itu, kata Wapres, diperlukan sinergi proaktif dengan kementerian/lembaga dan dunia usaha, termasuk BUMN untuk mendorong pemanfaatan layanan perbankan syariah oleh ASN dan pegawai BUMN, serta sinergi dengan dunia pendidikan.

Menurutnya, sinergi perbankan syariah dengan dunia pendidikan, dapat dilakukan dalam pengelolaan dana pendidikan, sekaligus sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi masyarakat sejak dini.

“Edukasi keuangan syariah, termasuk pendidikan investasi yang baik dan halal, perlu didorong agar umat terhindar dari jerat penipuan berkedok investasi,” ujarnya.

Senada, Ketua Umum Asbisindo Hery Gunardi mengungkapkan bahwa perbankan syariah di Indonesia telah makin maju, terutama usai penggabungan tiga bank syariah himbara menjadi Bank Syariah Indonesia.

“Dengan hadirnya BSI, dari 10 bank terbesar di Indonesia terdapat 1 bank syariah. Ini merupakan tanda awal bahwa perbankan syariah seperti bunga matahari yang mekar,” ujar Hery.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper