Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menyebut, agar cita-cita Indonesia menjadi pusat produsen halal dunia terwujud, maka industri halal baik yang besar mapupun kecil perlu terus saling mendukung dan menopang.
"Saya berharap industri besar dapat mendukung UMKM, di antaranya melalui fasilitasi inkubasi bisnis, pendanaan kreatif, penguatan kapasitas dan literasi, maupun pengintegrasian global halal hub," ujarnya, dikutip melalui laman Wapres, Rabu (25/5/2022).
Ma’ruf melanjutkan, industri ritel modern yang juga harus membantu memasarkan produk-produk UMKM. Dengan demikian, UMKM pun akan makin naik kelas, mulai dari etalase ritel modern sampai nantinya masuk ke pasar ekspor.
"Saya berharap rak-rak ritel modern akan semakin dipenuhi produk halal yang tidak hanya berasal dari merek-merek besar, tetapi juga produk-produk halal dari UMKM di seluruh daerah Indonesia," katanya.
Adapun langkah ini, menurutnya, akan makin memudahkan masyarakat mendapatkan produk yang terjamin kehalalannya, khususnya produk-produk dari UMKM.
"Jadi nanti UMKM tidak lagi terkena stunting atau tidak tumbuh besar, karena dibantu ritel," ujarnya.
Baca Juga
Penyebabnya, Ma’ruf menuturkan bahwa saat ini banyak UMKM yang mulai bisa berinovasi dan menembus pasar ekspor. Oleh karena itu, kesadaran untuk saling menopang antarpemangku kepentingan sangat penting.
Hal ini dimaksudkan agar tercipta berbagai solusi terhadap beragam masalah UMKM seperti pendanaan riset dan pengembangan, penguasaan inovasi dan teknologi, peningkatan kualitas dan kapasitas SDM, hingga akses pasar.
"Tanpa dukungan riset dan inovasi, kita akan kehilangan peluang besar untuk ekspor produk halal, baik ke negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun non-OKI," ujarnya.
Di samping itu, dia mengatakan, kolaborasi riset akan mendorong inovasi pada industri produk halal, termasuk untuk memenuhi kebutuhan bahan dan produk substitusi impor.
"Beberapa waktu lalu di Yogyakarta, saya meresmikan fasilitas riset pangan BRIN sebagai laboratorium rujukan riset halal Indonesia. Hal ini adalah itikad dan ikhtiar bersama untuk terus maju dalam inovasi-inovasi berbasis riset dan teknologi," kata Ma’ruf.
Ke depan, dia berharap seluruh pelaku industri halal khususnya UMKM terus mampu meningkatkan produktivitas komoditas unggulannya yang bernilai tambah dan berdaya saing untuk memenuhi pasar ekspor maupun substitusi impor.
"Saya telah meminta BRIN agar memperkuat kolaborasi dengan BPJPH, BPOM, KNEKS, pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun elemen masyarakat lainnya. Saya harap seluruh pihak terkait dapat merespons sesuai kewenangannya, seraya terus memperluas kerja sama di berbagai sektor ekonomi syariah," pungkas Ma’ruf.
Sekadar informasi, The State of The Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2022 mencatat bahwa Indonesia kembali meraih peringkat 4 Global Islamic Economy Indicator secara keseluruhan.
Laporan ini menunjukkan bahwa sektor-sektor halal unggulan di tanah air tetap mampu tumbuh di tengah hantaman pandemi Covid-19.