Bisnis.com, JAKARTA – WHO mencatat bahwa sebanyak 12 negara nonendemi telah melaporkan sejumlah kasus cacar monyet atau monkeypox di negaranya.
Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa terdapat 92 kasus yang telah terkonfirmasi melalui penelitian di laboratorium serta 28 dugaan kasus monkeypox yang masih dalam penyelidikan.
Dikutip dari who.int, Senin (23/5/2022), secara rinci penyebaran wabah monkeypox terjadi di Australia dengan 1-5 kasus terkonfirmasi, Belgia 1-5 kasus terkonfirmasi dan 1-5 kasus suspek, Kanada 1-5 kasus terkonfirmasi dan 11-20 kasus suspek.
Kemudian, Prancis 1-5 kasus terkonfirmasi dan 1-5 kasus suspek, Jerman 1-5 kasus terkonfirmasi, Itali 1-5 kasus terkonfirmasi, Belanda 1-5 kasus terkonfirmasi, Portugal 21-30 kasus terkonfirmasi, Spanyol 21-30 kasus terkonfirmasi dan 6-10 kasus suspek.
Selanjutnya, Swedia 1-5 kasus terkonfirmasi, Inggris 21-30 kasus terkonfirmasi, serta Amerika Serikat (AS) dengan kasus terkonfirmasi sebanyak 1-5 kasus.
Hingga saat ini, WHO menyebut bahwa seluruh kasus yang terkonfirmasi oleh pengujian PCR, dinyatakan telah terinfeksi oleh clade (kelompok) Afrika Barat. Tipe ini memiliki mortalitas 3 persen.
Baca Juga
Selain kelompok Afrika Barat, dikenal juga cacar monyet kelompok Kongo Basin (Afrika tengah). Tipe ini lebih berat dibanding Afrika Barat, tingkat mortalitas 10 persen.
WHO juga melaporkan bahwa urutan genom yang berasal dari sampel swab kasus terkonfirmasi di Portugal juga menunjukkan kecocokan dengan virus monkeypox.
WHO telah memastikan bahwa kasus-kasus yang telah dilaporkan sejauh ini tidak berkaitan dengan perjalanan yang dilakukan ke sejumlah wilayah endemi.
Meskipun jumlah kasus monkeypox di sejumlah negara semakin bertambah, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril memastikan bahwa hingga saat ini, virus monkeypox belum ditemukan atau teridentifikasi penyebarannya di Indonesia.
Cacar monyet atau monkeypox merupakan virus zoonosis. Virus tersebut ditularkan dari hewan ke manusia. Berdasarkan klasifikasinya, penyakit monkeypox ini dibagi menjadi dua clade virus monkeypox, yakni clade Afrika Barat dan clade Afrika Tengah.
Melansir dari covid19.kemkes.go.id, Senin (23/5/2022), virus monkeypox dapat menular kepada manusia yang mengalami kontak langsung seperti gigitan atau cakaran dengan hewan yang telah terinfeksi virus tersebut. Tidak hanya itu, virus monkeypox juga dapat ditularkan melalui bahan yang telah terkontaminasi virus, termasuk pengolahan daging binatang liar.
Sekedar informasi, gejala awal yang muncul akibat virus monkeypox adalah demam, sakit kepala, pembengkakan pada kelenjar getah benting, nyeri punggung, dan nyeri otot.
Kemudian, dalam 1 hingga 3 hari, penderita penyakit monkeypox akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit yang dimulai dari wajah dan secara bertahap akan menyebar ke bagian tubuh lainnya.