Bisnis.com, JAKARTA -- Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina yang sudah berlangsung sejak 24 Februari 2022.
Pada malam kemarin, rudal berbasis udara presisi tinggi dari Angkatan Udara Rusia menghantam dua pos komando, 11 benteng dan 4 depot senjata rudal, artileri beserta amunisi Ukraina di daerah pemukiman Zaporozhye, Paraskoviyivka, Konstantinovka dan Novomikhailovka dari Republik Rakyat Donetsk.
Sementara itu penerbangan operasional-taktis militer menghantam 32 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer Angkatan Bersenjata Ukraina.
"Dua peluncur sistem rudal anti-pesawat S-300 dan pos radar di daerah Shpilevka di wilayah Sumy dihancurkan," papar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konshenkov, Minggu (15/5/2022).
Adapun pasukan rudal dan artileri menghantam enam pos komando, 123 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer, 13 baterai artileri Angkatan Bersenjata Ukraina dalam posisi menembak.
Menurut pihak Rusia, akibat serangan itu, hingga 150 nasionalis Ukraina hancur, 26 unit peralatan militer dinonaktifkan.
Baca Juga : Update Perang Rusia vs Ukraina: Zelensky Minta AS Tambah Sanksi, Putin Ingatkan Finlandia |
---|
Pada malam hari, lanjut laporan tersebut, sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh 15 kendaraan udara tak berawak Ukraina di area pemukiman, Novotroitskoye, Vladimirovka, Petrovskoye, Luganskoye dari Republik Rakyat Donetsk, Epifanovka, Kudryashovka, Verkhnyaya Duvanka dari Republik Rakyat Luhansk, Chkalovskoe, Velikiye Prokhody , Vysshee Solenoye dari wilayah Kharkiv dan di atas Pulau Ular.
"Rudal taktis Tochka-U dicegat di sekitar pemukiman Stepnoe, wilayah Kherson, dan 11 roket dari sistem peluncuran roket ganda Smerch," tukasnya.
Secara total, sejak awal operasi militer khusus 165 pesawat, 125 helikopter, 879 kendaraan udara tak berawak, 306 sistem rudal anti-pesawat, 3.098 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 381 peluncur roket ganda, 1.525 senjata artileri lapangan dan mortir, serta 2.934 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News