Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Gempur Donetsk Ukraina, 9 Warga Sipil Dilaporkan Tewas

Sebanyak 9 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan yang diluncurkan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Pemandangan menunjukkan konvoi pasukan pro-Rusia saat konflik Ukraina-Rusia di luar kota Volnovakha yang dikuasai separatis di wilayah Donetsk, Ukraina, Sabtu (12/3/2022)./Antara-Reuters
Pemandangan menunjukkan konvoi pasukan pro-Rusia saat konflik Ukraina-Rusia di luar kota Volnovakha yang dikuasai separatis di wilayah Donetsk, Ukraina, Sabtu (12/3/2022)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko menyampaikan sebanyak 9 warga sipil tewas akibat serangan yang diluncurkan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

Dalam sebuah postingan di Telegram, Kyrylenko mengatakan, setidaknya tiga warga sipil tewas dalam pemboman udara di kota Avdiivka, sedangkan tiga lagi tewas akibat penembakan di kota Vuhledar.

"Tiga orang tewas dalam penembakan di kota Lyman," kata Kyrylenko dilansir dari Aljazeera, Selasa (3/5/2022).

Sebagaimana diketahui, Rusia menghentikan serangan di ibu kota Kiev pada akhir Maret lalu. Kini, Rusia menargetkan serangannya di wilayah Ukraina Timur, yang difokuskan di wilayah Donetsk dan Luhansk, yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas.

Adapun kedua wilayah tersebut dipegang oleh separatis yang didukung Rusia sebelum mereka menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Berdasarkan data dari kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Hak Asasi Manusia atau Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR), hingga 1 Mei 2022 waktu setempat, sebanyak 6.469 warga sipil menjadi korban invasi Rusia ke Ukraina.

Dari 6.469 warga sipil yang menjadi korban, 3.153 di antaranya tewas dan 3.316 terluka.

OHCHR dalam laman resminya mengatakan, sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncuran roket ganda, serta serangan rudal dan udara.

"Kami percaya bahwa angkanya sebenarnya jauh lebih tinggi karena informasi yang diterima tertunda lantaran terjadi pertempuran sengit di beberapa wilayah dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi. Ini menyangkut, misalnya, Mariupol (wilayah Donetsk), Izium (wilayah Kharkiv), dan Popasna (wilayah Luhansk), di mana ada dugaan banyak korban sipil," tulis OHCHR dikutip Selasa (3/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper