Bisnis.com, JAKARTA – Perayaan hari raya Idulfitri menjadi momentum yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Berbagai tradisi selama Idulfitri pun turut mewarnai perayaan ini, salah satunya tradisi halal bihalal. Halalbihalal saat Idulfitri memiliki beragam makna yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya.
Ternyata, halal bihalal tidak sekadar bersalam-salaman dan silaturahmi bersama sanak saudara dan keluarga. Lebih jauh, halal bihalal menjadi salah satu bukti tradisi autentik umat muslim di Indonesia.
Mengutip penelitian Guru PAI SMP Sandika Kabupaten Banyuasin, Astrida, yang dimuat di laman sumsel.kemenag.go.id, halal bihalal pertama kali dirintis oleh Mangkunegara I yang lahir pada 8 April 1725.
Pria yang dikenal dengan panggilan Pangeran Sambernyawa tersebut mengadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana usai menunaikan salat Idulfitri.
Astrida juga menuliskan, tradisi halal bihalal bermula pada masa revolusi kemerdekaan. Saat itu pada momen Idulfitri tahun 1946, kondisi Indonesia sempat terancam oleh kedatangan kolonialis Belanda, sehingga diadakan pertemuan dengan mengundang seluruh komponen revolusi.
Presiden Soekarno kemudian menyetujui agenda pertemuan tersebut, lalu dibuatlah kegiatan halal bihalal yang dihadiri tokoh dan elemen bangsa sebagai perekat hubungan silaturahmi secara nasional.
“Sejak saat itu, semakin maraklah tradisi halal bihalal dan tetap dilestarikan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu media untuk mempererat persaudaraan bagi keluarga, tetangga, rekan kerja dan umat beragama,” jelas Astrida, dikutip Senin (2/5/2022).
Halalbihalal memiliki makna tradisi khas yang merefleksikan bahwa Islam adalah agama toleransi yang mengedepankan hidup rukun antaragama.
Selain itu, halal bihalal juga mengandung pesan untuk saling memaafkan kesalahan orang lain dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Jika dilihat dari sisi silaturahmi, halal bihalal juga dapat menjadi perantara memperluas rezeki dan memperpanjang umur, sebagaimana hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturahmi,” - (HR. Bukhari) [Shahih No.5986 versi Fathul Bari].
Maka tidak heran apabila masyarakat Indonesia terus melestarikan tradisi halal bihalal terutama saat momentum perayaan Idulfitri.
Tradisi Halalbihalal Idulfitri, Ini Asal Mula dan Maknanya
Hari Raya Idulfitri identik dengan halalbihalal yang erat dengan sejarah bangsa dengan beragam makna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dewi Fadhilah Soemanagara
Editor : Novita Sari Simamora
Konten Premium