Bisnis.com, JAKARTA- Mahasiswa menyindir naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat aksi demontrasi di kawasan Patung Kuda, Kamis (21/4/2022).
Mereka masih menunggu aparat kepolisian membuka jalan untuk mereka menuju Istana Negara.
Mereka ingin menyerukan tuntutan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyerukan tujuh tuntutan mereka, di antaranya soal wacana tiga periode, kenaikan harga, pelanggaran HAM, dan RUU pro rakyat.
"Naik, naik, BBM naik," kata seorang orator.
"Tinggi sekali," sahut mahasiswa.
Mereka juga menyoroti kenaikan pajak, dimana Pemerintah telah menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen mulai 1 April silam. Kenaikan pajak ini mendorong harga lainnya ikut naik.
Baca Juga
"Naik, naik, pajaknya naik," kata seorang orator lagi
"Tinggi, tinggi sekali," sahut kerumunan mahasiswa.
Sang orator juga berharap pihak Istana Negara khususnya Presiden Jokowi Widodo dapat menemui mereka. Selain itu mereka juga berharap Presiden tersentuh untuk mendengarkan suara mahasiswa dan mengabulkan 7 tuntutan mereka.
"Bahwa sudah saatnya kita lantunkan 7 tuntutan kepada Presiden ketujuh kita. Sejauh ini mana HAM berat yang dituntaskan Jokowi justru banyak pelanggaran. Sudah saatnya kita bergandeng tangan untuk menyuarakan dan memastikan harinya tersentuh untuk kita," kata sang orator.
Pantauan bisnis.com, hingga pukul 14.45 WIB mahasiswa masih di tahan di Kawasan Patung Kuda. Polisi terlihat sudah memasang kawat duri di Jalan Merdeka Barat. Beberapa aparat terlihat bersiap di belakang kawat duri untuk menghadang massa aksi memasuki kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat.