Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Perang Rusia Diduga Ditembak Rudal Ukraina, Bawa 510 Awak

Kapal Perang Rusia yang membawa 510 awak rusak parah diduga akibat ditembak rudal Neptune Ukraina.
Ilustrasi kapal perang Rusia /Reuters-Stringer
Ilustrasi kapal perang Rusia /Reuters-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia pada hari Kamis (14/4) mengatakan kapal utama armada Laut Hitamnya rusak parah dan awaknya dievakuasi setelah kebakaran yang menyebabkan ledakan. Menurut seorang pejabat Ukraina, kapal itu terkena rudal tentaranya.

Ledakan itu merupakan kemunduran militer lain bagi Rusia, yang telah mengalami serangkaian pukulan sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” untuk “denazifikasi” negara itu.

Insiden di kapal penjelajah rudal Bernama ‘Moskva’ itu terjadi setelah amunisi di kapal meledak, kata kantor berita Interfax mengutip kementerian pertahanan Rusia.

“Akibat kebakaran, amunisi meledak di kapal penjelajah rudal Moskow. Kapal rusak parah,” kata kementerian pertahanan Rusia, seraya menambahkan bahwa penyebab kebakaran sedang ditentukan dan kru telah dievakuasi dilansir Southchinamorningpost, Kamis (14/4/2022).

Maksym Marchenko, gubernur wilayah di sekitar pelabuhan Laut Hitam Odesa, sebelumnya mengatakan bahwa kapal Moskva tersebut telah dihantam oleh dua rudal jelajah anti-kapal Neptunus buatan Ukraina, tapi hal tersebut belum dibuktikan.

“Telah dikonfirmasi bahwa kapal penjelajah rudal Moskow hari ini pergi persis ke tempat yang diperintahkan penjaga perbatasan di Pulau Ular,” katanya dalam sebuah posting online.

Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych menyebut kejadian itu sebagai kejutan. "Kejutan terjadi dengan kapal utama Armada Laut Hitam Rusia," ujarnya dalam siaran YouTube.

“Ini membakar dengan kuat. Sekarang dan dengan badai laut ini, tidak diketahui apakah mereka akan dapat menerima bantuan,” imbuhnya.

Moskva awalnya dibangun di era Soviet di Mykolayiv Ukraina, dan mulai beroperasi pada awal 1980-an, menurut media Rusia.

Kapal dengan awak 510, itu sebelumnya dikerahkan dalam konflik Suriah di mana dia berfungsi sebagai perlindungan angkatan laut untuk pangkalan udara Hmeimim pasukan Rusia.

Kapal penjelajah rudal membawa 16 rudal anti-kapal P-1000 Vulkan serta berbagai senjata anti-kapal selam dan torpedo ranjau, kata laporan itu.

Bulan lalu Ukraina juga mengatakan telah menghancurkan kapal pendukung pendaratan besar Rusia, Orsk, di Laut Azov yang lebih kecil di timur laut Laut Hitam. Moskow belum mengomentari apa yang terjadi pada kapal itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper