Bisnis.com, JAKARTA — Polisi telah mengidentifikasi pelaku penembakan di stasiun kereta api bawah tanah (Subway) New York, Amerika Serikat yang menyebabkan 29 orang masuk rumah sakit akibat cedera.
Pelaku penembakan yang menggunakan masker gas tersebut teridentiffikasi karena kartu kredit miliknya tercecer di lokasi kejadian. Pejabat setempat menyebut pelaku menembaki sepuluh orang di stasiun kereta bawah tanah wilayah Brooklyn.
"Meski tidak ada menimbulkan korban jiwa akibat tembakan, tapi setidaknya 29 orang terpaksa dirawat di rumah sakit terdekat karena cedera," ujar perwakilan rumah sakit seperti dikutip CNN.com, Rabu (13/4/2022).
Pihak berwenang mengatakan tersangka yang masih buron mengenakan masker gas, memasang tabung gas dan kemudian mulai menembak. Meski serangan itu tidak diselidiki sebagai tindakan terorisme, tetapi pihak berwenang tidak mengesampingkan apa pun, kata komisaris polisi NYPD.
Pihak penyelidik memiliki video ponsel dari seorang saksi mata yang menunjukkan tersangka, kata sumber. Sementara itu, kendaran kargo jenis U-Haul yang terkait dengan aksi penembakan telah ditemukan di Brooklyn bersama dengan kartu kredit yang mengidentifikasi tersangka.
CNN melaporkan sebelumnya bahwa penyelidik di New York City sedang mencari U-Haul yang diduga terkait dengan penembakan kereta bawah tanah, menurut email internal NYPD. Namun email itu tidak menjelaskan bagaimana van itu terhubung dengan penembakan itu.
Pria yang melarikan diri dari tempat kejadian digambarkan oleh pihak berwenang dalam konferensi pers hari ini waktu setempat sebagai pria kulit hitam setinggi 5 kaki-5 inci. Pria bertubuh gemuk dan mengenakan rompi pekerja bangunan serta kaus berpenutup kepala.
Terkait kronologi kejadian, Komisaris Departemen Kepolisian Kota New York, Keechant Sewell mengatakan mulanya kereta N yang sedang menuju Manhattan, menunggu untuk memasuki kereta bawah tanah di 36th Street pada pukul 8:24 pagi waktu setempat.
Saat itu seorang pria yang mengenakan masker gas tiba-tiba mengeluarkan sebuah tabung dari tasnya dan membukanya.
“Kereta pada saat itu mulai dipenuhi asap. Dia kemudian melepaskan tembakan, menyerang banyak orang di kereta bawah tanah dan di peron," ujar Sewell.
Sebanyak 29 orang dirawat di rumah sakit karena terluka, termasuk 10 karena luka tembak.
Laura Kavanagh, penjabat komisaris FDNY mengatakan sepuluh dari pasien itu menderita luka tembak dan lima dalam kondisi stabil, tetapi lima dalam kondisi kritis.
Selain luka tembak, sejumlah orang terluka karena asap hingga pecahan peluru dan panik akibat penembakan.