Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memastikan varian baru Covid-19, yaitu Omicron XE belum ditemukan di Indonesia.
Meskipun demikian, juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyatakan pemerintah terus memantau dan mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19.
"Pemerintah juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berbagai penyesuaian kebijakan, terutama terkait kebijakan kedatangan internasional," kata Wiku dalam virtual Media Briefing, Selasa (12/4/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Disamping itu, merujuk data GISAID per 11 April 2022, selama empat minggu terakhir telah dilaporkan lebih dari 135.000 urutan Omicron. Yang mana ini, mendominasi 99,5 persen sampel sekuens Indonesia.
Omicron BA.2 merupakan salah satu sub varian yang terdeteksi, tapi proporsi sequence-nya masih cukup rendah.
Di tengah prediksi potensi lonjakan kasus, Wiku mengungkapkan pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya pencegahan dengan mengintensifkan disiplin protokol kesehatan dengan pengawasan berbasis masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga menyesuaikan kebijakan mobilitas merujuk kondisi Covid-19 terkini, serta meningkatkan cakupan vaksinasi.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan kasus konfirmasi Covid-19 terjadi penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
“Hal itu menunjukkan bahwa sistem ketahanan kesehatan Indonesia selama pandemi ini berjalan dengan baik,” kata Nadia pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Kasus konfirmasi dilaporkan sebanyak 2.930, ada peningkatan kalau dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. Begitu pun dengan kasus kematian, telah terjadi penurunan dibanding minggu sebelumnya yaitu sebanyak 33 persen.
Sementara angka positivity rate setiap Minggu sudah pada 4,6 persen, sedangkan angka positif harian dilaporkan 3 persen. Angka ini sudah di bawah daripada angka WhO yaitu 5 persen.
Untuk tingkat perawatan Rumah Sakit, Nadia menyebut keterisian perawatan Rumah Sakit dan isolasi pada angka 6,67 persen.
"Secara total kasus konfirmasi nasional terjadi penurunan. Minggu lalu sekitar 3 ribuan kasus dan sekarang sekitar 2.500 kasus. Tetapi kita tetap harus waspada karena dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan proporsi kasus baru di Jawa – Bali," ungkapnya.