Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negosiasi Damai Rusia Vs Ukraina di Turki, AS Pesimistis Putin Setop Perang

Ukraina mengatakan pihaknya berharap bahwa pembicaraan damai tatap muka pertama dengan Rusia di Istanbul, Turki dapat mengarah pada gencatan senjata.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina mengatakan pihaknya berharap bahwa pembicaraan damai tatap muka pertama dengan Rusia pada Selasa (29/2/2022) di Istanbul, Turki pada waktu setempat Senin (28/3/2022), dapat mengarah pada gencatan senjata.

Namun, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Presiden Vladimir Putin tampaknya tidak siap untuk membuat gencatan senjata kompromi untuk mengakhiri perang.

Invasi selama lebih dari sebulan, yang terbesar dari negara Barat sejak Perang Dunia II, telah menyebabkan lebih dari 3,8 juta orang melarikan diri ke luar negeri, menyebabkan ribuan orang tewas atau terluka, dan membawa isolasi ekonomi Rusia.

Hampir 5.000 orang tewas, termasuk sekitar 210 anak di Kota pelabuhan Mariupol di tengah pemboman berat Rusia, menurut angka dari wali kota setempat. Namun, media tidak dapat segera memverifikasi angka-angka tersebut.

Orang-orang yang selamat telah menceritakan kisah-kisah mengerikan tentang orang-orang sekarat karena kurangnya perawatan medis, mayat-mayat dikuburkan di mana pun dapat ditemukan, dan wanita melahirkan di ruang bawah tanah.

"Program minimum adalah pertanyaan kemanusiaan, dan program maksimum adalah mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di televisi nasional seperti dilansir Channelnewsasia, Selasa (29/3/2022).

Putin tampaknya tidak siap berkompromi untuk mengakhiri perang, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.

Dan penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Vadym Denysenko mengatakan sebelumnya bahwa dia meragukan "akan ada terobosan pada masalah utama".

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pembicaraan sejauh ini belum menghasilkan terobosan substansial, tetapi penting untuk dilanjutkan secara langsung. Dia menolak memberikan informasi lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat mengganggu proses.

Di kota-kota Ukraina yang terkepung di mana kondisinya sangat buruk, ancaman serangan Rusia memblokir rute keluar bagi warga sipil, kata dua pejabat Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper