Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan Damai Rusia-Ukraina akan Dimulai Besok di Turki

Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Tayyip Erdogan setuju dalam panggilan telepon pada Minggu agar Istanbul menjadi tuan rumah pembicaraan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov saat konferensi pers akhir tahun Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, 19 Desember 2019./Antara
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov saat konferensi pers akhir tahun Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, 19 Desember 2019./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Kremlin menyatakan bahwa pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina akan berlangsung di Turki pada Selasa besok. Rencananya pembicaraan diadakan secara tatap muka meskipun sejauh ini baru sedikit kemajuan yang dicapai dalam negosiasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan setuju dalam panggilan telepon pada Minggu agar Istanbul menjadi tuan rumah pembicaraan. Pembicaraan itu diharapkan akan mengarah pada gencatan senjata di Ukraina.

Turki menyatakan pembicaraan dapat dimulai paling cepat Senin, tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hal itu tidak mungkin. Alasannya, para negosiator baru akan tiba di Turki pada hari Senin sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Senin (28/3/2022).

Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada kemajuan yang dibuat pada gagasan pertemuan antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Laporan terbaru juga mengatakan bahwa pembicaraan sejauh ini gagal menghasilkan kemajuan atau terobosan substantif. 

Sementara itu, dalam perkembangan lain, Peskov mengatakan penyelidik Rusia akan melihat video yang beredar di media sosial yang dimaksudkan untuk menunjukkan pasukan Ukraina memperlakukan tentara Rusia yang ditangkap dengan tidak baik.

Peskov mengatakan video tersebut, yang dia gambarkan sebagai berisi "gambar mengerikan", perlu dinilai secara hukum. Mereka yang mengambil bagian dalam apa yang dia gambarkan sebagai penyiksaan harus bertanggung jawab.

Peskov juga mengatakan bahwa komentar Joe Biden bahwa Vladimir Putin tidak dapat tetap berkuasa menjadi perhatian. 

Dia mengatakan Moskow akan terus mengikuti pernyataan Biden dengan cermat. Biden mengatakan AS tidak memiliki kebijakan perubahan rezim di Rusia pada Sabtu.

Sedangkan tentang masalah energi, Peskov mengatakan Rusia sedang mengerjakan metode untuk menerima pembayaran ekspor gasnya dalam rubel dan mengatakan akan mengambil keputusan pada waktunya jika negara-negara Eropa menolak untuk membayar dalam mata uang Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper