Bisnis.com, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengaku tengah mencari alamat pemilik akun twitter @anvie bernama Robin Syihab.
Akun @anvie tercatat pernah membeberkan soal lonjakan tajam pada sebuah koin kripto yang terjadi pada 17 Maret lalu.
Transaksi koin kripto diduga terkait dengan tersangka afiliator binary option, Indra Kesuma alias Indra Kenz. Robin rencananya akan dipanggil ke Bareskrim untuk dimintai keterangan.
"Lagi kita cari alamat yang bersangkutan," kata Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara saat dihubungi Bisnis, Kamis (24/3/2022).
Sebelumnya, Warganet membeberkan informasi soal lonjakan tajam pada sebuah koin kripto yang terjadi pada 17 Maret lalu. Transaksi itu, diduga terkait dengan tersangka afiliator binary option, Indra Kesuma alias Indra Kenz.
Saat dikonfirmasi mengenai informasi ini, Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara menyebut, pihaknya akan mendalami semua informasi terkait dengan perkara Binomo yang tengah ditanganinya.
Baca Juga
"Semua informasi terkait perkara yang sedang kita tangani akan kita dalami," kata Chandra saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).
Afiliator binary option diduga masih menyembunyikan asetnya dalam bentuk kripto. Dugaan itu muncul setelah akun Twitter bernama @anvie membeberkan adanya lonjakan tajam pada sebuah koin kripto yang terjadi pada 17 Maret lalu.
Meskipun tak menyebutkan secara gamblang nama pemilik koin tersebut, ia mencoba membeberkan fakta menarik yang mungkin berkaitan dengan afiliator binary option yang sedang memiliki masalah hukum.
Menurutnya, hal seperti ini tidak wajar bagi seseorang yang sudah lama terjun di dunia trading. Pasalnya, koin tersebut tak menunjukkan perkembangan selama beberapa hari. Ada 3 transaksi Akun @anvie kemudian menunjukkan adanya tiga transaksi yang terlibat dengan Kripto X tersebut.
Dari tiga alamat tersebut, ditemukan bahwa ada aset dengan nominal fantastis yang dipegang oleh ketiganya
. "Alamat 1: memiliki 763 aset senilai $5,458,875 USD atau setara dengan 78 milyar rupiah dg kurs dolar saat ini," tulisnya.
Kemudian alamat 2 memiliki aset 241 + 17 (NFT) senilai $3,701,593 USD atau setara dengan 53 milyar rupiah. Dan alamat 3 memiliki aset digital dengan nilai $8,677,694 USD atau setara dengan 124 milyar rupiah.
Tak menyebutkan namanya, namun pemaparan akun @anvie mengarah ke aset kripto milik Indra Kenz yang sebelumnya disebutkan mencapai Rp78 miliar.
Anvie pun membandingkan portfolio wallet milik tersangka yang ditunjukkan pada Desember 2021. Dari situ ditemukan koneksi yang melibatkan Binance dan Indodax.
"Sebagai tambahan saya menemukan juga kutipan dari salah satu media online terkemuka yg pernah menyebutkan nilai portfolio tersangka sebesar 73,9M, dilihat dari sini maka alamat 1 paling dekat dg nilai 78M (nilai mungkin naik turun berdasarkan kurs)," tulis Anvie.
Ulasan tersebut kemudian mendapat tanggapan dari netizen yang pernah melakukan tangkapan layar penghasilan Indra Kenz di Indodax. Dalam screen shot tersebut, Indra Kenz memiliki nilai aset mencapai Rp38 triliun dari transaksi kripto.
"Min, saya pernah screenshoot storynya indrakenz waktu bulan Februari 2021, doi lagi story tentang crypto + aset aset apa aja yg dia pegang, dia tunjukin di platfom Idx ke followersnya, ga sengaja saya ss keliatan saldonya dia, liat sendiri saldonya ada berapa," tulis akun @lukkmanulhakim2.