Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Eastern Airlines MU-5735 Hancur dan Terbakar, Diduga Tak Ada Penumpang Selamat

China Eastern mengonfirmasi korban jiwa awak dan penumpangnya setelah jatuh dan menabrak gunung sehingga hancur dan terbakar tak lama setelah hilang kontak.
Sebuah pesawat China Eastern Airlines terlihat di Bandara Internasional Beijing, China, 22 Juli 2020/Antara-Reuters
Sebuah pesawat China Eastern Airlines terlihat di Bandara Internasional Beijing, China, 22 Juli 2020/Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penerbangan China Eastern mengonfirmasi korban jiwa awak dan penumpangnya setelah jatuh dan menabrak gunung sehingga hancur dan terbakar tak lama setelah hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara kemarin.

Pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari kota Kunming ke Guangzhou itu "kehilangan kontak udara di atas kota Wuzhou" di wilayah Guangxi pada Senin (21/3/2022) sore, menurut Badan Penerbangan Sipil China (CAAC).

Pesawat itu turun dari ketinggian  ribuan meter hanya dalam tiga menit dengan membawa 123 penumpang dan sembilan awak.

China Eastern mengonfirmasi bahwa setidaknya beberapa orang yang terlibat dalam kecelakaan itu tewas, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.

Akan tetapi saksi di lapangan menyatakan pesawat hancur total setelah terbakar.

"Perusahaan menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk penumpang dan anggota awak yang tewas dalam kecelakaan pesawat," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (22/3/2022).

Bencana tersebut memicu reaksi publik yang luar biasa cepat dari Presiden Xi Jinping, yang mengatakan dia "terkejut" dan memerintahkan penyelidikan segera atas penyebabnya.

Ratusan petugas pemadam kebakaran dikirim ke tempat kejadian di daerah Teng ketika penduduk desa terdekat bergegas membantu upaya penyelamatan.

"Semua orang pergi ke gunung," kata Tang Min, yang mengelola sebuah restoran beberapa kilo meter dari lokasi kecelakaan.

Kekhawatiran akan nasib jet itu menyebar pada Senin sore ketika media lokal melaporkan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan MU-5735 itu tidak samppai seperti yang direncanakan di Guangzhou setelah lepas landas dari Kunming tak lama setelah pukul satu siang.

Situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24 tidak menunjukkan data penerbangan setelah pukul 14:22.

Pelacak menunjukkan pesawat turun tajam dari ketinggian 8.870 meter ke 982 meter dalam tiga menit, sebelum informasi penerbangan berhenti.

Seorang penduduk desa mengatakan kepada situs berita lokal bahwa pesawat itu "benar-benar hancur" dan dia melihat kawasan hutan terbakar oleh api yang disebabkan oleh kecelakaan itu.

Penduduk desa lain yang bermarga Liu mengatakan kepada Kantor Berita China yang dikelola pemerintah bahwa dia mengendarai sepeda motornya ke tempat kejadian setelah mendengar ledakan keras, dan melihat puing-puing yang berserakan termasuk sayap pesawat dan potongan-potongan pakaian.

Gambar udara dari lokasi kecelakaan menunjukkan kawah besar di sisi lereng gunung yang hijau. Tayangan TV negara mengikuti pekerja darurat berpakaian oranye berjuang melawan dedaunan tebal untuk mengumpulkan puing-puing.

China Eastern telah mengubah situs webnya menjadi hitam putih pada Senin (21/3/2022) sore sebagai tanda berduka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper