Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat Boeing 737 yang dioperasikan China Eastern Airlines mengalami kecelakaan di Guangxi, China bagian timur. Pesawat ini membawa sekitar 133 penumpang.
Dilansir Daily Mail pada Senin (21/3/2022), kecelakaan ini telah menyebabkan kebakaran di pegunungan daerah tersebut, seperti yang dilaporkan oleh saluran televisi CCTV. Tim penyelamat telah dikirim ke tempat kejadian.
Lebih lanjut, Washington Post melaporkan pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 menggunakan armada Boeing 737-89P (B-1791) dengan rute dari Kunming ke Guanghzou.
Pesawat jatuh di daerah dekat kota Wuzhou di wilayah Guangxi. Pesawat mengudara mulai pukul 1 siang waktu China, tetapi tidak tiba sesuai dengan jadwal yang seharusnya,
Otoritas langsung bergegas ke titik kecelakaan. Namun, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan dan jumlah korban.
Sebelumnya, seri pesawat Boeing 737-Max mengalami dua kecelakaan fatal berturut-turut pada 2018 dan 2019. Seperti diketahui, sebuah kecelakaan pesawat memilukan yang melibatkan armada Boeing terjadi pada Oktober 2018. Sebanyak 189 penumpang beserta kru pesawat Lion Air JT-610 dinyatakan tewas.
Dengan seri yang sama, kecelakaan juga terjadi di Ethiopia hanya 5 bulan setelahnya dengan memakan korban 157 jiwa. 737 Max di seluruh dunia dikandangkan dan perusahaan asal Amerika Serikat itu harus melalui penyelidikan. Hasilnya mengungkapkan terdapat kelemahan desain dalam sistem kontrol penerbangan. Namun, seri pesawat tersebut berbeda dengan pesawat yang digunakan oleh China Southern Airlines.